"Ayo, aku keburu mau merekam, nih...." ujar Mojes sambil menggendong Garong. Kucing itu sesekali meronta ingin melepaskan diri.
"Azani dulu...!" Usul Cuplus.
"Konyol, ah... masa di siang hari begini ada siluman?" Protes Anjas.
"Faktanya, si Garong ini memang penjahat di kalangan kucing, lho. Kanibal dia tuh. Ini aku dapat rekaman video dari Dudun, tau kan? Anak kecil yang tinggal di ujung gang sana itu. Dia berhasil merekam si Garong ketika memakan seekor bayi kucing yang baru lahir. Nih, lihat. Sangar, kan?" Mojes menunjukkan layar gawainya. Anjas melihat sebentar saja, karena tiba-tiba perutnya bergejolak melihat adegan horor si Garong.
"Ya, sudah sini aku azanin biar kalian puas. Siapa tahu bisa insyaf kucing predator ini," ujar Anjas sambil menerima si Garong dari tangan Mojes.
Anjas memejamkan mata, menghadap kiblat, dan menutup sebelah telinganya dengan satu tangan, yang satu lagi dia gunakan untuk memeluk erat si Garong.
"Allaahu akbar... allaahu akbar...!" Anjas memulai azannya. Awalnya kucing itu anteng saja. Namun, lama-lama Si Garong menggeram, lalu mulai mangaum. Kucing itu juga memberontak semakin liar.
"Aaaawwww...!" Teriak Anjas karena pipinya terkena cakaran si Garong.
"Aauuuu....!" Kucing itu juga membalas teriakan Anjas dengan auman, atau kali ini lebih terdengar seperti lolongan serigala. Kemudian kucing itu pun berhasil kabur setelah Anjas secara reflek memegang pipinya yang terluka.
"Yes... sip!" bukannya menolong, Mojes justru mengabadikan kejadian menghebohkan tadi, lalu mengunggahnya ke beberapa sosmed. Cuplus pun ternyata asyik dengan gawainya, masuk ke dunia game online favoritnya. Benar-benar dia harus hadapi kucing itu sendiri. Dikejarnya kucing itu ke ujung jalan, tapi sia-sia. Rupanya si Garong pintar bersembunyi. Anjas masih ingin berusaha mencari, tapi tiba-tiba beberapa orang yang memakai seragam RW setempat mengingatkannya untuk memakai masker atau pulang saja. Anjas memilih pulang karena malu telah melanggar protokol kesehatan. Bagaimana tidak malu? Salah satu petugas itu merekamnya dengan kamera ponsel. Ah, dimana-mana video dan video lagi. Hari itu rasanya sudah cukup dia menjadi selebriti kampung.
*********