Hai, hai semua! Sudah menulis apa hari ini?
Entahlah apa yang sedang kamu tuliskan. Sebab yang terpenting jangan lupa untuk menuliskan amal baikmu ya sebagai bekal di akhirat nanti, karena tulisan bukan hanya menjadi terkenal, dan dikenang, sekaligus juga menjadi amal jariyah untuk kita. Maka tulislah sesuatu yang bermanfaat. Bila yang membaca tulisan kita mengamalkannya, bukankah menjadi ladang pahala untuk kita?
Berangkat dari hal itulah, saya tertarik mengikuti kegiatan bersama CLICKompasiana (Komunitas Commuter Line) yang berkolaborasi dengan PPI (Persatuan Penulis Indonesia) karena menggelar acara yang bertajuk, "Pelatihan Menulis dan Tur ke Pulau Maju".
Kegiatan tersebut berlangsung di Graha Wisata Taman Mini Indonesia Indah yang pasti menambah pengetahuan saya dalam bidang literasi, serta sebagai ajang kangen-kangenan juga bareng teman-teman, karena biasanya kan ada acara Nangkring bersama Kompasiana. Ini sudah lama juga belum ada kegiatan nangkring ya (lah malah curcol, hahaha).
Pelatihan Menulis bersama Tiga Narasumber Kece
Narasumber pertama dalam acara tersebut disampaikan oleh Ibu Fanny Jonathan Poyk (Fanny J Poyk) seorang sastrawan yang telah bergelut dengan dunia literasi semenjak tahun 1973 ini menerangkan bahwa, perbanyaklah membaca agar memperkaya perbendaharaan kata (diksi).Â
Saya setuju dengan hal tersebut. Dari membaca kita bisa mengetahui apakah kata yang digunakan adalah baku atau tidak, struktur penulisannya tepat atau tidak. Namun ya pastinya melalui sumber bacaan yang tepercaya. Bukan hoax, apalagi yang mengandung hal-hal tidak baik.Â
Dalam kesempatan tersebut pula, beliau yang mengawali debut pertamanya dengan menulis puisi ini menerangkan teknik membuat tulisan.
Selain itu dalam memasarkan produk, tentu berkaitan erat dengan ekonomi. Sayangnya masih kurang peminat untuk yang mau menulis pada bidang tersebut. Padahal menurut narasumber ketiga, yaitu Pak Isson Khaerul, Direktur Program PPI, kebutuhan untuk menulis di bidang ekonomi sebenarnya peluangnya besar yang penting memiliki data yang valid.Â
Refreshing bermanfaat
Sub-Heading saya memesona yak, haha. Pasalnya menurut saya memang ada momen refreshing yang bermanfaat selama kegiatan kurang dari 2 hari tersebut, yaitu:
Menulis dengan cepat yang digagas oleh Penyelenggara
Di momen ini sangat menggemaskan bagi saya pribadi karena bingung mau apa yang ditulis. Ide cepat harus disampaikan hingga kendala saat setor tulisan, tapi akhirnya bisa juga.
Meski sempat nama saya nggak ditulis oleh panitia, siapa nyana, malah hal tersebut mengantarkan saya dan 2 orang lainnya yang tidak tercatat malah mendapat uang kaget dari panitia, haha, Alhamdulillah rezeki anak bungsu yang punya botol minum warna biru ^_^ (Klik ini tulisan saya tersebut).
Keesokan harinya kami semua tiba di Pantai Maju. Entah orang-orang menyebutnya pantai atau pulau, tapi ketika search di google dengan kata Pulau Maju yang terdeteksi adalah berada di Maluku Utara, sedangkan dengan kata Pantai Maju terdeteksi karena lokasi tersebut berada tidak jauh dari Jakarta. Jadi menurut saya, tetap saja namanya Pantai Maju.
- Semoga pantai-pantai lainnya tidak lagi direklamasi. Tujuannya biar kami generasi milenial dan generasi selanjutnya dapat melihat indahnya pantai di Jakarta, karena kami mau tetap santai benar-benar berada di pantai.
- Pantai yang sudah menjadi daratan tersebut (pulau) bisa digunakan untuk hal yang bermanfaat, misalnya sebagai mata pencaharian.
Apa yang didapat dari Pelatihan Menulis bersama CLICKompasiana?
Dari perjalanan saya yang nggak sampai dua hari tersebut, dapat disimpulkan bahwa ide menulis itu bisa muncul diwaktu yang tidak tepat, eaaa. Soalnya kalau datangnya mengetuk terkadang kamunya yang tidak peka, hihi. Ah sudahlah, makanya kalau ada yang bilang,Â
"Saya nggak ada ide untuk menulis,"
Dapat saya tanggapi bahwa itu sebenarnya pikirannya lagi bercabang kemana-mana, nggak fokus, mungkin mengantuk, dan kemungkinan lainnya yang hanya dirinya dan Allah Swt yang tahu. Atas hal tersebut ada teknik menulis baik untuk fiksi dan non fiksi, sebagaimana yang saya rangkum sebagai berikut:
- Sebelum menulis pastikan bahwa kamu sudah menyiapkan ide di kepala. Tuangkan ide tersebut bisa di buku, di ponsel, di tablet, atau melalui rekaman suara.
- Buat kerangka tulisan, apa-apa saja yang ingin dijabarkan baik dari awal hingga akhir.
- Lalu gali data dan fakta, sehingga lebih menghayati baik melalui kunjungan langsung maupun melalui media yang tepercaya. Meskipun tulisan tersebut adalah fiksi, data dan fakta juga penting.
- Mantapkan diri kamu ingin menulis dalam bentuk apa (fiksi atau non fiksi), agar tulisan yang kamu buat tersebut tidak terlalu melebar alias out of topic.
- Eksekusi tulisan kamu itu. Tulis saja dulu. Pokoknya terus saja menulis hingga tamat. Abaikan itu yang namanya margin, spasi, rata kanan-kiri, jenis kertas, foto, dan lainnya.
- Selesaikan tulisanmu. Jika belum usai, maka balik lagi ke nomor satu. Berarti kamu belum bisa lanjut ke level berikutnya hihi.
- Bila sudah selesai, endapkan beberapa hari tulisan itu. Atau kalau ternyata kamu sedang diburu dengan tulisan lain maka tulis dulu saja bahasan yang baru. Biarkan tulisan yang sebelumnya sendiri dulu.
- Beberapa hari kemudian, saatnya tengok tulisan kamu itu. Di sinilah waktu yang tepat untuk menyuntingnya (bukan melamar ya maksudnya, ini memang homonim sih, haddeh). Momen ini akan terlihat bahwa mungkin saja tulisan kamu ada yang nggak beres baik itu nggak nyambung, typo, maupun lompat-lompat bahasannya. Editlah dengan sepenuh hati.
- Publish tulisan tersebut ke media yang kamu incar, entah itu media cetak, media elektronik maupun blog, seperti contoh tulisan saya ini ya kan..kan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H