Dana sebesar itu kemudian menjadi dasar pembangunan landasan udara di Pangandaran serta 2 unit pesawat Cessna. Landasan udara dan 2 unit pesawat tersebut merupakan titik awal segala perjuangannya pada bisnis yang lebih maju.
     Kemudian pada tahun 2004, Tsunami yang terjadi di Aceh menggemparkan seluruh dunia. Banyak korban berjatuhan dan membuat Susi Pudjiastuti merasa sangat kasihan. Rasa kemanusiaannya telah mendorong dirinya untuk menawarkan bantuan dari apa yang dimilikinya yaitu pesawat. Pesawat tersebut ditawarkan secara cuma-cuma kepada beberapa pihak yang ingin mengirim bantuan ke Aceh.
     Ini merupakan wujud rasa syukur dan kedermawanan Susi, dalam pelaksanaannya ternyata menuai cukup banyak permintaan dari LSM dalam dan luar negeri. Dengan adanya berkah tersebut, Susi mengembangkan bisnisnya menjadi penyedia jasa transportasi berbagai produk di bidang perikanan. Nama "Susi Air" kemudian banyak didengar oleh para penggiat bisnis perikanan.
     Dari kegigihannya ini, Menteri Susi menjadi inspirasi bagi banyak orang. Khususnya kaum perempuan yang ingin sukses berkarier. Setelah menjadi menteri, Ibu Susi mendaftar untuk mengikuti Paket C di PKBM Bina Pandu Mandiri Kabupaten Ciamis pada 2015. Setelah melewatkan ujian pada tahun 2017, Susi lulus dari ujian susulan pada bulan Mei 2018.
     Melalui kisah perjalanan ibu Susi Pudjiastuti tersebut dapat kita mengerti tentang sebuah perjuangan, kemudian bagaimana tentang sikap syukur dan dermawan kepada sesama manusia. Dan pemikiran-pemikiran positif pada akhirnya akan menghasilkan suatu semangat dan berujung pada kesuksesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H