Mohon tunggu...
Felix Firano
Felix Firano Mohon Tunggu... Operator - S2 Wawasan Ketahanan Nasional Universitas Brawijaya

Belajar tentang kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Lebih Mendalam Tentang Bersyukur, Kenapa Begitu Sulit?

25 Mei 2024   18:21 Diperbarui: 25 Mei 2024   18:27 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seringkali kita lupa akan kapan terakhir kali kita berdoa dan mengucapkan rasa syukur atas semua yang kita miliki? Mungkin bukan hanya kita saja, ada banyak sekali orang yang bahkan lupa akan hal ini, sebab hidup kita seringkali begitu sibuk dan mengabaikan banyak hal di dalam diri kita sendiri.

Mayoritas orang akan selalu melihat kehidupan orang lain begitu mudah dan begitu menyenangkan, begitu simple, atau bahkan begitu beruntung. Bukan hanya orang lain saja yang kadang terlihat seperti itu, namun teman atau bahkan saudara kita sendiri juga bisa terlihat selalu lebih daripada diri kita sendiri. Kita akan menjadi sibuk menghitung semua yang dimilikinya, semua yang ada padanya dan tidak ada pada dirimu, atau bahkan semua hal yang terlihat begitu mudah untuk selalu dilaluinya. Lalu, apakah sebenarnya kita sendiri tidak punya pekerjaan lain, selain hanya melihat dan menilai segala sesuatu yang dimiliki oleh orang lain?

Ketika melihat dan menyaksikan kelebihan dan keberuntungan orang lain seharusnya kita bisa lebih bersemangat dan terpacu untuk menjadi lebih baik lagi dari saat ini setelah menyaksikan itu semua. Tetapi pada kenyataannya, hal seperti ini akan seringkali membuat kita membandingkan dan menghitung semua kekurangan yang kita miliki, tentunya ada banyak pemikiran yang akan muncul di dalam hati, seperti: aku tidak secantik dia, aku tidak sepintar dia, aku tidak seberuntung dia, dan masih banyak keluhan yang lainnya.

Dengan pemikiran yang demikian sudah jelas merupakan pemikiran yang salah, seharusnya kita benahi diri atas semua hal itu, apabila justru hanya terpaku dan menbayangkan jika kita menjadi dia, atau menjadi seseorang yang "lebih" dari kita saat ini. Pada akhirnya kita atau kamu akan menghabiskan banyak waktu untuk melakukan hal yang tidak perlu ini. Rasa ini akan dibarengi dengan rasa kecewa yang berlebihan kepada diri sendiri, sehingga mulai terjadi menyalahkan diri sendiri dan menganggap dirimu tidak cukup baik dan sebanding dengan orang lain.

Dengan perasaan yang akan merusak diri sendiri ini baiknya kita mencoba untuk menghargai dan menghormati diri sendiri, sebab kita lebih daripada layak untuk hal seperti itu. Kita juga bisa dan mampu untuk mengupayakan hidup serta berbagai hal lainnya yang kita inginkan, jadi mulailah berusaha untuk segera berbenah. Pahamilah satu hal yang penting, bahwa kita adalah pribadi terbaik dan memiliki kepribadian yang baik dan bisa mengantarkan kita kepada langkah-langkah keberhasilanmu nanti.

Oleh karena itu lebih baik mulai syukurilah apa yang telah dimiliki, baik itu nikmat sehat atau bahkan berbagai hal lainnya yang selama ini tidak pernah kita anggap sebagai sebuah berkat. Dengan begitu kita akan merasa bebas dan tidak hidup di bawah bayang-bayang orang lain, sebab kita juga memiliki banyak hal berharga lainnya yang tak kalah penting untuk selalu disyukuri olehmu. Nikmati saja apa yang kita miliki saat ini, sehingga kita bisa menjalani hidup dengan lebih bahagia dari sebelumnya. Jangan mengecilkan dirimu dengan cara melihat orang lain, sebab hal seperti ini akan selalu membuatmu surut dan terbebani. Inilah yang hal sederhana yang akan membuat hidup kita bahagia.

2.       Kehebatan Bersyukur & Berpikir Positif

          Dengan mengubah pola pikir menjadi lebih bersyukur adalah salah satu pembuka mata yang paling kuat dan tepat untuk menuju ke pola pikir sukses. Mungkin akan terdengar terlalu sederhana untuk menjadi efektif, tetapi apabila hal ini dilakukan setiap hari dan dalam segala hal, maka secara tidak langsung akan berdampak pada pola pikir kita.

          Ketika bersyukur sudah benar-benar dilakukan, maka kita akan mulai berhenti memperhatikan gangguan kecil dan situasi negatif. Kemudian akan mulai berfokus pada hal-hal baik yang telah terjadi dan pelajaran yang dapat dipelajari  dari kejadian atau pertemuan yang tidak menyenangkan. Dari hal ini akhirnya menjadikan kita selalu berfikir positif.

          Kenapa harus berpikir positif? Karena berpikir negatif itu melelahkan. Kenapa begitu? karenanya kita hanya akan selalu memunculkan pikiran dan peluang buruk yang selalu akan muncul yang tidak akan habis. Ini terjadi karena setiap hari kita tidak pernah berhenti untuk berpikir dan menghadapi berbagai masalah. Bahkan ada orang yang sampai tertidurpun ada yang masih memikirkan masalah dalam hidupnya, inilah pemikiran-pemikiran yang kurang baik apabila terus dilakukan.

          Di dalam Al-Quran menyebutkan tentang berpikir negatif dengan kata Dhzannassu' atau Dhzannassau' (berpikir yang jelek) yaitu pada Surat al-Fath (48): 6 dan 12. Berpikir negatif ini akan terkesan menyalahkan Tuhan dan hal ini berbahaya sekali,karena Tuhan tak pernah menzalimi hambanya. Maka kita semua untuk selalu dianjurkan untuk selalu positif thinking dan membuang jauh-jauh negative thinking.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun