Mohon tunggu...
Felix Nesi
Felix Nesi Mohon Tunggu... Pemain Bola -

Pemain Bola

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bagaimana Pandai Besi Memaknai Hidup

16 Februari 2019   15:20 Diperbarui: 17 Februari 2019   00:01 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat untuk mmbuat api tetap menyala. Foto Pribadi

Besi tua dan penampang untuk memukul besi. Foto Pribadi
Besi tua dan penampang untuk memukul besi. Foto Pribadi
"Saya beli di Oesapa. Dari para penjual besi tua. Ini dari bekas mesin sensor," ia mengambil sebilah pedang dan menunjukkanknya kepada saya. Saya memegang gagangnya yang belum diukir dan merasa hampir menjadi pendekar.

"Berapa ini mau Bapak jual?" saya bertanya.

"Ah, itu pesanan orang," ia menjawab. "Kalau yang itu seratus sa," ia menunjuk kelewang yang lain.

"Parang itu?" saya menunjuk sebuah parang kebun.

"75."

"Pisau ini?" saya menunjuk pisau yang berserakan di tanah.

"50 sa."

"Bapak bisa hidup ya dengan semua ini?" saya bertanya.

"Yah... Beginilah hidup," ia menjawab lalu menyambungnya dengan tawa.

"Saya punya tiga anak," ia berkata kemudian. "Yang pertama lulus dari Undana. Sekarang kerja di bank, di sorong. Saya baru pulang dari sana tiga minggu yang lalu." Ia berhenti sejenak dan tersenyum dengan bangga. "Yang kedua masih kuliah di Bandung. Kakak lihat alat itu?" Ia menunjuk sebuah benda di samping saya. 

"Itu alat untuk kipas api. Waktu saya ke Bandung, kunjungi anak saya, saya lihat kok orang-orang di Bandung pakai itu. Ya saya beli. Dulu saya pakai ini untuk kipas api (ia menunjuk alat lain yang terbuat dari roda). Susah pakai ini. Kita harus punya karyawan yang bertugas memutarnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun