Mohon tunggu...
Felix Sevanov Gilbert (FSG)
Felix Sevanov Gilbert (FSG) Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta. Intern at Bawaslu DKI Jakarta (2021), Kementerian Sekretariat Negara (2021-2022), Kementerian Hukum dan HAM (2022-2023)

iseng menulis menyikapi fenomena, isu, dinamika yang kadang absurd tapi menarik masih pemula dan terus menjadi pemula yang selalu belajar pada pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Bukti Mahfud MD Peluru Tak Terkendali: Akrab dengan Para Kritikus

25 Desember 2023   13:33 Diperbarui: 25 Desember 2023   13:33 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi andaikata, debat pertama kemarin yang dilaksanakan untuk Capres semisal tadinya berlaku pula untuk Cawapres. Formatnya ya Capres dan Cawapres digabung. Mungkin comparing antara Prabowo, dengan Anies dengan Mahfud dan sebenarnya pun Ganjar juga sejalan dengan Mahfud. 

Ketika Prabowo mengusung kawan-kawan Jenderalnya yang afiliate dengan Gerindra masuk di Penasehat Kemhan dan KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan), kemudian Anies mengusung kawan-kawan praktisi dan akademisi yang sebenarnya adalah tim pakar pemenangan Pilgub ke TGUPP. 

Ganjar sama sekali tidak ada catatan seperti ini, baik di jajaran Staf Khusus maupun Komisaris BUMD di Jateng. Bahkan Mahfud lebih ekstrem, membentuk tim tapi isinya adalah 'musuh-musuh' yang berlawanan semua. 

Bahkan alih-alih bukan untuk melunakkan mereka atas dasar persatuan dan ini sarat akan transaksional (mengacu case Partai-partai kontra Jokowi gabung ke Jokowi baik di period 1 maupun 2). Tapi bergabung untuk ikut merekomendasi serta mengawasi dengan kritik konstruktif mereka yang super lantang tersebut.

Jadi, peluru tak terkendali bukan? Apalagi ketika Mahfud MD menjadi Wapres di kemudian hari, bukan tidak mungkin cara-cara ini akan dipakai manakala dia sebagai Wapres juga akan menjadi Pengarah di beberapa Tim/Komite/Badan/Dewan sesuai dengan amanat Undang-Undang, tentu Tim yang ada didalamnya pun akan menggunakan pendekatan yang sama. 

Unsur-unsur kepakaran yang selama ini selalu berjarak dan lantang dalam mengkritisi. Siapatahu, paradigma mereka masuk akal dan bisa dijalankan dengan baik, asalkan tidak ada tekanan atau daya untuk menyamakan persepsi. Profesional dan tetap pada jalur kritis secara progresif. Mereka juga toh sebagai pengawas juga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun