Mohon tunggu...
Felix Sevanov Gilbert (FSG)
Felix Sevanov Gilbert (FSG) Mohon Tunggu... Freelancer - Fresh Graduate Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta. Intern at Bawaslu DKI Jakarta (2021), Kementerian Sekretariat Negara (2021-2022), Kementerian Hukum dan HAM (2022-2023)

iseng menulis menyikapi fenomena, isu, dinamika yang kadang absurd tapi menarik masih pemula dan terus menjadi pemula yang selalu belajar pada pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Jokowi: Putra Reformasi, Dari Ibukota Menuju Indonesia

22 Mei 2023   17:15 Diperbarui: 23 Mei 2023   13:26 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi ketika blusukan sebagai Gubernur DKI (Foto by Antara/M. Agung Rajasa)

Penataan Pasar Tradisional Menjadi Modern

Jokowi memunculkan diri sebagai pemimpin yang benar-benar pro ekonomi kerakyatan dan UMKM. Beliau terbukti ketika di Solo berhasil menekankan pada revitalisasi Pasar seperti Pasar Kliwon yang menjadi landmark wisata Solo, dan membatasi pembangunan Pusat Perbelanjaan atau Mall yang cukup hanya 2. 

Lalu hal ini diterapkan pula di Jakarta ketika ia memimpin Ibukota bahwa Revitalisasi Pasar menjadi yang terutama yaitu menghilangkan kesan pasar rakyat yang tradisional menjadi modern dan nyaman untuk dikunjungi. Karena ekonomi yang bergerak di pasar memperkuat ekonomi secara perkotaan maupun Nasional. Di masa beliau, revitalisasi Pasar baik yang dibawah PD Pasar Jaya selaku BUMD maupun yang rakyat dilaksanakan. 

Dimana sentimen pasar yang jorok dan becek berubah menjadi pasar yang nyaman karena dilengkapi AC kemudian lift dan eskalator sehingga bisa dikatakan bahwa Pasar menjadi Mall-nya UMKM, hal ini yang berlaku di salah satu pasar yang diresmikan yaitu Pasar Santa yang berhasil menjadi wadah industri lokal anak muda disana, kemudian Pasar Cikini, Mayestik, Kelapa Gading, Pondok Pinang hingga Pasar Manggis dan Blok G Tanah Abang yang mengakomodir pedagang kakilima seperti dahulu di Solo yang mana PKL bisa kembali berjualan di pasar dengan nyaman. Selanjutnya program ini diadopsi oleh Jokowi dalam Revitalisasi Pasar Rakyat ketika menjadi Presiden yang tentu skala Nasional dikerjakan oleh Kementerian PUPR dan Perdagangan misal di Pasar Johar.

  1. Pelestarian Kebudayaan Betawi

Meskipun Jokowi sebagai hanya pendatang dan bukan asli Jakarta melainkan orang Jawa. Namun keberpihakan beliau bersama suku Betawi patut diapresiasi. Dimana ketika Gubernur sebelumnya sekaligus kompetitornya yaitu Fauzi Bowo adalah orang Betawi tidak ada kebijakannya yang melestarikan budaya Betawi. Awal Jokowi menjabat ia mendorong penggunaan pakaian Khas Betawi yaitu Baju Koko untuk dikenakan pada hari Kamis (meskipun di masa kepemimpinan Anies berubah menjadi Jumat untuk menyesuaikan pada waktu Shalat Jumat). Menuai apresiasi termasuk dari Bamus Betawi selaku Ormas yang menaungi kebudayaan Betawi hingga pada akhirnya Jokowi menjadi Gubernur, ia memulai revitalisasi Setu Babakan yang menjadi Pusat Kebudayaan Betawi. Gebrakan pro Betawi lain semisal revitalisasi bangunan atau fasilitas publik seperti kantor pemerintahan, sekolah, pasar dan lainnya harus mengedepankan konsep arsitektur yang bertemakan Betawi yaitu corak gigi balang.

Selain pada akhirnya Jokowi mempertahankan kurikulum budaya Betawi dalam sekolah-sekolah di Jakarta dalam rangka menjaga eksistensi Betawi sebagai suku asli di Ibukota negara Jakarta. Kemudian gebrakan lainnya seperti membangun Masjid berarsitektur Betawi meski tidak berjalan di masa kepemimpinanya yaitu Masjid Hasyim Asyari di Daan Mogot, namun setidaknya ia berperan menggagas bahwa kearifan lokal musti tercermin didalamnya. Hingga di 2017, Jokowi sebagai Presiden meresmikannya.

Berikut yang sudah saya sampaikan kurang lebih reformasi yang dijalankan oleh Jokowi ketika ia di Jakarta. Bisa terbayang andaikan beliau tidak diberi 'panggung' untuk kerja di Jakarta. Bagaimana kondisi Jakarta sekarang? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun