Mohon tunggu...
Feliks Bistolen
Feliks Bistolen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, Fakultas Teologi

mendaki gunung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tarian Lufut Suku Helong NTT sebagai Role Model Mencapai Meaning of Life

5 November 2024   18:46 Diperbarui: 5 November 2024   19:14 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber Tarian Lufut. (Foto: Instagram kp_budaya_helong)

Pada  hakikatnya, kain tenun digunakan dalam upacara adat seperti pernikahan, ritual, kematian dan upacara penting lainya. Tenun Belah ketupat menggambarkan bahwa dalam masyarakat terdiri dari banyak marga. Motif yang mengisi bagian dalam sepanjang gambar belah ketupat itu melukiskan masyarakat di sana punya ikatan kekeluargaan dalam budaya dan bahasa.

Lingkaran oval pada tengah-tengah belah ketupat, menggambarkan bahwa meski mereka punya banyak marga berasal dari satu moyang. Itulah mereka tetap menjunjung persaudaraan dan kekeluargaan baik yang ada helong dan dengan mereka yang berada di tanah rantau (Kaligis, 2022). 

Selain itu, motif yang dilukiskan menunjukan daya kreativitas dan tingginya peradaban orang Helong sebagai makhluk yang membudaya. Setiap bahan tradisional yang digunakan menunjukan kemampuan mengelola serta memanfaatkan kekayaan alam pemberian sang Khalik.

Peradaban dan warisan Leluhur

Tarian Lufut merupakan proses peradaban masyarakat Helong yang bersentuhan dengan proses interaksi sesama manusia, lingkungan sosial, sistem nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat, yang kemudian menghasilkan jati diri masyarakat Helong. Jati diri yang ditinggalkan oleh generasi sebelumnya menjadi kekayaan yang membawa para penari dan masyarakat memiliki ikatan dengan leluhur mereka.

 

Tarian Lufut sebagai bentuk tanggap terhadap degradasi moral masyarakat.

Degradasi moral adalah penurunan kualitas hidup yang semakin tidak terkontrol dan terkendali. Degradasi moral merupakan suatu fenomena kemerosotan budi pekerti dalam kehidupan masyarakat, keluarga dan individu. Penurunan kualitas ini terjadi di beberapa aspek antara lain: tutur kata, cara berpakaian, rasa kebersamaan, kejujuran, rasa gotong royong, perilaku minuman keras, narkoba, berjudi, nikah di usia muda dan perbuatan kriminal. 

Faktor yang mempengaruhi degradasi moral adalah lingkungan sosial masyarakat negatif, kearifan lokal yang mulai ditinggalkan, keluarga broken home, individualistis dan egoistis, penyalahgunaan teknologi seperti, pornografi, cyberbullying.

Pembangunan moralitas masyarakat melalui kearifan lokal sangatlah tepat dan dibutuhkan. Pembangunan ini bisa ditempuh dengan cara mentransformasi nilai-nilai kearifan lokal sebagai sarana dalam memperbaiki degradasi moral. 

Nilai-nilai yang terkandung dalam tarian tradisional lufut menjadi sarana dan metode dalam menanggapi, memperbaiki, membina degradasi moral yang dialami oleh individu maupun masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun