Gandhi menentang dua respons utama terhadap ketidakadilan:
Ketundukan: Menghilangkan kebebasan manusia.
Perlawanan dengan kekerasan: Melahirkan kebencian dan dendam tanpa akhir.
Solusi Gandhi adalah perlawanan tanpa kekerasan, seperti pembangkangan sipil (civil disobedience) dan boikot produk Inggris selama perjuangan kemerdekaan India.
4. Cinta sebagai Kekuatan Transformasi
Cinta sejati adalah dasar dari Ahimsa. Bahkan kepada lawan, Gandhi percaya bahwa tugas kita adalah menyadarkan mereka terhadap ketidakadilan, bukan menghukum atau membenci.
Cinta yang tulus tidak melihat musuh, tetapi menjadikan semua orang sebagai sahabat.
5. Ahimsa sebagai Kemenangan Sejati
Gandhi meyakini bahwa kekuatan dari Ahimsa selalu lebih unggul dibandingkan kekerasan. Ahimsa tidak mengenal kekalahan karena tidak mengutamakan kemenangan dalam pengertian biasa. Hal ini terlihat dalam gerakan Satyagraha, perjuangan damai melawan penjajahan Inggris.
6. Kasus Praktik Ahimsa
Gandhi mempraktikkan Ahimsa melalui: