Mohon tunggu...
Felicia Ivana
Felicia Ivana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

NIM: 46124010014 // S1 Psikologi // Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kemampuan Memimpin Diri dan Upaya Pencegahan Korupsi dan Etik: Keteladanan Mahatma Gandhi

18 Desember 2024   20:06 Diperbarui: 18 Desember 2024   20:06 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gandhi menentang dua respons utama terhadap ketidakadilan:

Ketundukan: Menghilangkan kebebasan manusia.

Perlawanan dengan kekerasan: Melahirkan kebencian dan dendam tanpa akhir.

Solusi Gandhi adalah perlawanan tanpa kekerasan, seperti pembangkangan sipil (civil disobedience) dan boikot produk Inggris selama perjuangan kemerdekaan India.

4. Cinta sebagai Kekuatan Transformasi

Cinta sejati adalah dasar dari Ahimsa. Bahkan kepada lawan, Gandhi percaya bahwa tugas kita adalah menyadarkan mereka terhadap ketidakadilan, bukan menghukum atau membenci.

Cinta yang tulus tidak melihat musuh, tetapi menjadikan semua orang sebagai sahabat.

5. Ahimsa sebagai Kemenangan Sejati

Gandhi meyakini bahwa kekuatan dari Ahimsa selalu lebih unggul dibandingkan kekerasan. Ahimsa tidak mengenal kekalahan karena tidak mengutamakan kemenangan dalam pengertian biasa. Hal ini terlihat dalam gerakan Satyagraha, perjuangan damai melawan penjajahan Inggris.

6. Kasus Praktik Ahimsa

Gandhi mempraktikkan Ahimsa melalui:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun