Mohon tunggu...
Felicia Ivana
Felicia Ivana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

NIM: 46124010014 // S1 Psikologi // Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Kemampuan Memimpin Diri dan Upaya Pencegahan Korupsi dan Etik: Keteladanan Mahatma Gandhi

18 Desember 2024   20:06 Diperbarui: 18 Desember 2024   20:06 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Modul Kuliah Prof Apollo

10. Berkomitmen untuk Menjadi Bagian dari Solusi

Agen perubahan bukan hanya tentang menolak hal yang salah, tetapi juga aktif mencari solusi untuk memperbaiki keadaan. Gandhi mengajarkan bahwa perubahan dimulai dari aksi nyata, bukan hanya ide atau teori. Sebagai mahasiswa, kita bisa menunjukkan komitmen ini dengan ikut dalam gerakan antikorupsi di kampus, menciptakan sistem yang lebih transparan di organisasi, atau menyampaikan ide-ide inovatif untuk mengurangi praktik curang. Dengan menjadi bagian dari solusi, kita menunjukkan bahwa kita peduli terhadap masa depan masyarakat. Langkah ini, meskipun kecil, dapat membawa dampak besar dalam mencegah korupsi dan pelanggaran etik, serta menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua orang.

Kesimpulan

Mahatma Gandhi mengajarkan bahwa perubahan besar dalam masyarakat harus dimulai dari perubahan individu, yaitu melalui kepemimpinan diri. Dengan menanamkan nilai-nilai seperti kejujuran, kesederhanaan, dan cinta terhadap kebenaran, seseorang dapat membangun karakter yang kuat dan berintegritas. Prinsip Ahimsa (non-kekerasan) yang dijalankan Gandhi menjadi landasan penting untuk mencegah korupsi dan pelanggaran etik, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Ia menunjukkan bahwa pemurnian diri, keberanian untuk melawan ketidakadilan, dan keteladanan dalam tindakan adalah kunci untuk menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.

Sebagai mahasiswa, kita dapat menerapkan ajaran Gandhi dengan memulai dari langkah kecil seperti menjaga kejujuran dalam setiap aktivitas, hidup sederhana, dan menolak segala bentuk kecurangan. Melalui keberanian untuk menolak ketidakadilan, rasa kepedulian terhadap orang lain, dan komitmen terhadap kebenaran, kita dapat menjadi agen perubahan yang tidak hanya memperbaiki diri sendiri tetapi juga lingkungan sekitar. Edukasi mengenai nilai-nilai antikorupsi dan partisipasi aktif dalam menciptakan solusi juga penting untuk menciptakan budaya yang transparan dan etis, baik di kampus maupun di masyarakat luas.

Dengan menjadikan Mahatma Gandhi sebagai teladan, kita belajar bahwa perubahan tidak harus menggunakan kekerasan, melainkan melalui cinta, integritas, dan keteguhan hati. Menjadi agen perubahan berarti tidak hanya menolak apa yang salah tetapi juga membangun sistem yang adil dan bertanggung jawab. Jika setiap individu berkomitmen untuk menjalankan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menciptakan masyarakat yang bebas dari korupsi dan pelanggaran etik, serta lebih harmonis dan bermartabat. Gandhi membuktikan bahwa setiap langkah kecil, jika dilakukan dengan konsisten, dapat membawa dampak besar bagi dunia.

Referensi:

Gandhi, M. K. (1869-1948). Prinsip hidup dan kepemimpinan Mahatma Gandhi. Dalam dokumen berjudul Ahimsa dan Kepemimpinan Diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun