Empati sebagai Inti Kepemimpinan
Pemimpin yang berempati memahami kebutuhan batin pengikutnya, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan moral dan profesional.
9.3. Konsep Kepemimpinan "Tanpa Pamrih"
Ki Ageng Suryomentaram menekankan pentingnya memimpin tanpa pamrih, yang berarti:
Mengutamakan Kepentingan Kolektif
Pemimpin tanpa pamrih selalu mendahulukan kepentingan bersama di atas ambisi pribadi.
Mereka menolak segala bentuk godaan yang dapat merugikan masyarakat, termasuk korupsi.
Membangun Kepercayaan Publik
Dalam konteks pemerintahan, kepercayaan publik adalah aset utama. Pemimpin yang mempraktikkan kebatinan menciptakan budaya transparansi dan akuntabilitas.
Bab 10: Transformasi Moral melalui Kebatinan dalam Konteks Global
10.1. Relevansi Nilai Kebatinan di Era Globalisasi