Mohon tunggu...
Ferra ShirlyAmelia
Ferra ShirlyAmelia Mohon Tunggu... Perencana Keuangan - istri yang suka menulis dan minum kopi

senang bekerja dan belajar dari rumah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mahar yang Bernilai: Investasi Cinta dan Masa Depan

13 Januari 2025   13:58 Diperbarui: 13 Januari 2025   14:50 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vani terkejut, "Kenapa, Mas? Aku kan bisa bantu keuangan kita."

Dito tersenyum lembut, "Aku ingin kamu ada di rumah. Saat aku pulang, aku ingin disambut oleh istri yang bahagia, tidak lagi kelelahan setelah bekerja seharian. Rumah ini akan lebih hidup dengan kehadiran ratunya, meskipun istananya masihlah sederhana. Kamu sudah berkorban banyak. Mulai sekarang, aku ingin menjadi pemimpin seutuhnya, memastikan semua kebutuhan terpenuhi, dan bisa lebih baik memuliakanmu, istriku."

Air mata Vani pun seketika jatuh tanpa bisa ditahan. Ia tahu betapa besar cinta dan penghargaan Dito untuknya, meskipun selama ini jarang sekali diungkapkan dengan kata-kata.

Pelajaran dari Sebuah Perjalanan

Kini, ketika Vani mengenang masa-masa sulit itu, ia merasa bersyukur. Semua pengorbanan yang pernah ia lakukan, termasuk menjual maharnya, terasa begitu indah dan berarti. Dito pun mampu membuktikan bahwa ia adalah suami yang mampu menjadi pemimpin rumah tangga, dan pandai menghargai setiap jerih payah istrinya.

"Dulu, mahar itu menjadi penyelamat kami," katanya kepada seorang teman yang akan menikah. "Tapi yang lebih penting adalah kesadaran untuk terus berjuang bersama, saling mendukung, dan bertawakal kepada Allah. Pernikahan bukan tentang materi semata, tapi bagaimana kita mampu melewati dan menciptakan keberkahan dalam setiap perjalanan."

Di sisi lain, Dito selalu mengingatkan dirinya untuk terus memperbaiki diri. Baginya, kebahagiaan rumah tangga bukan hanya tanggung jawab seorang istri, tetapi tugas bersama untuk saling melengkapi dan memuliakan satu sama lain. Baginya, seorang suami harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi keluarganya, baik secara emosional maupun finansial. Dito juga semakin percaya, dengan semua peristiwa yang telah mereka lalui bersama, dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman Vani, Insyaa Allah Vani mampu mengelola keuangan dengan baik dan amanah.

Bahkan saat Vani masih bekerja dulu, ia selalu meminta izin Dito jika ingin membeli sesuatu dan jarang sekali mau membeli sesuatu yang mahal, meskipun itu dari hasil jerih payahnya sendiri. Sikap penuh penghormatan ini membuat Dito semakin menghargai istrinya. "Dia tahu cara menjaga hati dan hak suaminya, bahkan ketika ia memiliki kebebasan untuk tidak melakukannya," pikir Dito. Hal ini membuatnya semakin semangat agar bisa selalu meratukan Vani di rumah mereka, menciptakan suasana yang hangat senantiasa penuh keberkahan.

Dan kini, setiap kali Dito pulang bekerja, ada Vani yang selalu menyambutnya dengan senyum khasnya yang sarat akan cinta, keikhlasan, dan harapan. Sekaligus menjadi pelipur lelahnya setelah bekerja seharian.

Lima tahun pertama pernikahan memang kerap menjadi masa penuh ujian. Banyak tantangan yang harus dihadapi bersama, mulai dari menyesuaikan diri, membangun pondasi ekonomi, hingga mengelola dinamika hubungan. Namun, dengan pertolongan Allah, disertai usaha untuk terus berbenah dan saling mendukung, masa-masa sulit itu bisa berlalu, berganti dengan hari-hari yang lebih indah dan menenangkan.

Setelah menikah, sebaiknya usahakan untuk tinggal terpisah dari orang tua, meskipun itu dalam kondisi serba sederhana. Hidup mandiri bukan hanya melatih kemandirian dan tanggung jawab, tetapi juga menjaga keharmonisan. Pertengkaran kecil dalam rumah tangga adalah hal yang biasa terjadi, tetapi alangkah baiknya jika tidak sampai menjadi beban bagi orang tua. Biarlah setiap masalah dihadapi dan diselesaikan berdua saja, tanpa melibatkan pihak lain kecuali benar-benar diperlukan. Dengan begitu, hubungan dengan orang tua tetap harmonis, dan kalian pun terbiasa untuk menjadi lebih kuat sebagai pasangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun