Mohon tunggu...
Febyy dan Natasya
Febyy dan Natasya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Hobi : mendengarkan musik, badminton

Selanjutnya

Tutup

Horor

Pocong Hitam Bermata Merah di Kebun Pisang

26 November 2024   12:53 Diperbarui: 26 November 2024   13:24 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

By : Feby (202413101) & Natasya (202423110)

Namaku Zelly, ingin berbagi pengalaman yang cukup mengerikan dan konyol selama hidupku.

Waktu itu, pukul 15.00 setelah ashar pulang dari sekolah, seperti biasa dia sholat ashar makan dan bersantai dengan HP nya. Aku duduk menikmati secangkir susu hangat sambil di iringi suara hujan yang turun. 

Billa yang merupakan teman kecilnya mengabari bahwa Hanni pulang dari pesantren dan Billa berencana ingin membuat kejutan kecil. Dia mengajakku untuk datang kerumahnya dan memasak bersama. Aku fikir itu hal yang menyenangkan, jadi sore itu aku pergi ke warung bersama Billa untuk membeli bahan masakan, sebenarnya kita cuma akan makan mie bersama heheh.

Usai belanja, kita sepakat akan kerumah Hani pada bakda isya. 

Malam itu pun datang, aku pikir karna cuaca cukup sejuk aku memutuskan untuk jalan kaki. Aku ke rumah Billa terlebih dahulu karena rumahnya searah kerumah Hanni. Disitu lah kejanggalan mulai muncul. 

Kita berjalan melewati kebun pisang karna jalan itu yang paling dekat dengan rumah Hanni. Aku dan Billa sebenarnya sama sama penakut, namun Billa lebih penakut, jadi dia memintaku untuk jalan di sebelah kiri dekat dengan kebun pisang itu. Aku berusaha untuk tenang, hingga aku merasa ada yang sedang mengawasi ku.

Singkat cerita, kita telah selesai bersenang-senang dengan Hanni. Kita masak dan makan mie bersama-sama, berfoto ria hingga bercanda tawa. Pukul 22.00 aku memutuskan mengajak Billa pulang, karena besuk aku ada kegiatan dipagi hari. Sejenak kita lupa akan kebun pisang itu karena suasana hati yang senang. Sampai kita di jalan kebun itu, aku memberanikan diri untuk melihat sekitar.

Aku merasakan hal yang sama waktu kami berangkat tadi. Aku tidak berani bilang ke Billa, takut jika dia panik dia pasti akan lari dan meninggalkan ku. Aku melihat kebun itu sambil berjalan pulang, hingga sesuatu muncul yang membuat ku berhenti sejenak. 

Ya.. Ada sosok Pocong Hitam bermata merah muncul di balik pohon pisang. Aku sudah merasakan panas dingin ditubuh ku, aku ingin teriak namun hari sudah malam.

 Aku memberanikan diri untuk menatap sosok itu, dia menatapku dengan tajam dan karena aku iseng, aku melototi sosok tersebut berharap dapat hilang dari pandanganku. Namun ternyata tidak, dia semakin mendekat dan sambil menjulurkan lidahnya yang panjang nan merah penuh dengan darah. 

Aku semakin takut dan ternyata Billa sudah lumayan jauh meninggalkan ku. Aku masih penasaran dengan sosok itu, aku mencoba melihat sosok itu dengan teliti dari bawah sampai ikatan pocong yang di atas kepalanya, semuanya hitam dan muncul asap di sekujur tubuh pocong itu. Dan ketika aku melihat muka nya lagi.. Dorrr..... muka nya muncul dihadapanku yang membuat ku berteriak histeris. 

Aku berlari menyusul Billa dan menariknya untuk ikutan lari. Masih terbayang mukanya yang hancur dan mengerikan itu. Sampai dirumah Billa, dia tidak berani bertanya kepada ku apa yang terjadi, karena dia sudah menebak jika aku melihat hal yang diluar nurul. 

Aku hanya istirahat sebentar dirumah Billa, dan karena masih merasa takut, aku memutuskan untuk pulang dengan berlarii di malam itu. Hingga sampai dirumah aku segera mengunci pintu, menutup gorden dan menghidupkan semua lampu dirumah. Rusak, mengerikan, bau amiss diwajah pocong itu masih menghantui pikiranku.

 Segera aku mengambil air wudhu dan beberes untuk segera tidur. Malam itu penuh dengan rasa takut. Berharap pagi bangun dengan vit, dan nyatanya aku tidak bisa tidur sampai subuh datang. Aku berpesan kepada ibu ku untuk izin tidur lebih dipagi hari. Dan akhirnya aku bisa tertidur setelah melaksanakan sholat subuh.

 Akupun bangun pada jam 6 pagi dan masih berbaring terlentang sejenak diatas tempat tidur sambil melamun dan mulailah pikiranku tertuju kembali pada kejadian mengerikan kemarin malam bisa dibilang ini kejadian paling mengerikan yang pernah aku alami selama hidupku,setelah itu aku pergi dari tempat tidur keluar kamar berharap untuk bisa melupakan kejadian mengerikan itu dari pikiranku kemudian pergilah aku menuju halaman depan rumah menikmati udara di pagi hari itu dan siapa sangka tiba-tiba ada yang membuatku terkejut dari belakang.

 Ternyata ada kakakku yang sengaja membuatku terkejut karena merasa iseng dia menjahiliku,dan ikutlah dia duduk di disampingku sambil bertukar cerita dan terlintaslah dipikiranku untuk bercerita kejadian yang aku alami kemarin malam itu. 

Saat dimulainya cerita kakakku sangat penasaran dengan cerita yang ingin aku ceritakan kepadanya karena cerita kali ini berbeda dari cerita biasanya yang aku obrolkan bersamanya cerita yang bertema Horror kali ini menjadi tema obrolan yang asyik untuk didengarkan. 

Setelah selesainya bercerita panjang lebar kakakku ikut merinding mendengar ceritaku waktu itu yang mungkin bisa membuat orang yang mendengarnya antara percaya atau tidak tapi hal itu benar-benar terjadi padaku. 

Di siang hari karena merasa kesepian dirumah karena waktu itu orang tua dan kakakku bekerja tidak ada satu pun teman untuk ngrobrol hanya ada aku sendirian dirumah,karena takut sendiri dirumah akhirnya aku pergi main kerumah Billa. 

Setelah sampainya aku disana aku dipersilahkan masuk adapun ibu Billa dirumah bertemu aku beliau merasana senang jika ada tamu datang kerumah apalagi tamu teman dari anaknya,dan berkumpulah kami bertiga di situ dengan penuh canda tawa sambil menikmati suguhan yang di berikan ibu Billa. 

Mulailah kami bertiga sambil berbicara dan bercerita satu sama lain dimulai dari ibu Billa yang menceritakan masa kecil anaknya yang begitu lucu saat mengingatkan tingkah Billa waktu kecil,aku yang mendengar cerita itu tertawa terbahak-bahak sedangkan Billa tertawa malu karena mendengarkan tingkah lakunya waktu kecil dari ibunya sendiri apalagi aku ikut mendengarkan cerita itu. 

Usai ibu Billa bercerita dia bertanya kepadaku tumben sekali main kerumah Billa siang-siang pada hari itu "apa di rumah tidak ada orang Zelly" ucap ibu Billa kepadaku akupun langsung terlintas jawaban alasanku main ke rumah Billa karena kesepian merasa takut kalau dirumah sendiri,ibu Billa pun menanyakan apakah ada sesuatu yang ingin aku ceritakan apa alasanku begitu merasa takut untuk dirumah sendirian.

 Disitu mulailah aku menceritakan kejadian apa yang telah aku alami waktu itu, walaupun saat kejadian itu aku bersama Billa namun hanya akulah yang menyaksikan dan melihat langsung hal mengerikan itu,setelah selesai cerita ibu Billa dan Billa pun merasa kurang percaya namun hal itupun apa adanya tidak ada yang aku karang cerita dari kejadian waktu itu. 

Tiba waktu menjelang magrib aku dan Billa pun ingin melaksanakan sholat magrib berjamaah dan letak masjid itu tidak jauh dari pohon pisang yang kemarin aku lewati bersama Billa waktu itu sedikit merinding namun aku memberanikan diri karena ada Billa di sampingku,setidaknya aku tidak berjalan sendirian saat perjalanan kami berdua pun melewati kebun pisang itu dan melirik pada pohon pisang di kebun itu dan.... tiba-tiba sosok itu muncul lagi MAK JEDERRRRR dengan mukanya yang full hitam dan sorot matanya yang merah membuat aku dan Billa spontan terkejut dan berlari terbirit-birit menuju masjid. 

Sampainya di masjid Billa langsung pergi menuju kamar mandi karena rasa takutnya membuat dia kebelet kencing.

Setelah mereka melaksanakan magrib berjamaah Billa menyarankanku untuk bercerita ke pak ustadz agar menemukan solusi yang tepat untuk pocong di kebun pisang itu.

Singkat cerita aku,Billa,dan pak ustadz pergi ke kebun pisang tersebut. Pak ustadz mulai membacakan ayat-ayat Al-Quran dan seketika terdengar suara erangan yang sangat terdengar jelas. Aku dan Billa ketakutan dan kami saling perpegangan tangan. Dan kulihat asap hitam muncul dari kebun pisang tersebut lalu terbawa hingga sampai ke langit. 

Suara erangan perlahan mulai hilang, Pak Ustadz pun juga sudah selesai. Aku dan Billa merasa lega, akhirnya pocong hitam bermata merah sudah pergi dari kebun pisang tersebut. Pak Ustadz juga akan bilang ke pemilik kebun pisang agar kebun selalu dirawat dengan baik, agar tidak menjadi sarang para sosok sosok yang negatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun