Mohon tunggu...
Feby Alfiana Sari UIN Mataram
Feby Alfiana Sari UIN Mataram Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Demi tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tembang Sasak Salah Satu Part To Nyongkolan

10 Juni 2024   04:27 Diperbarui: 10 Juni 2024   04:36 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Era modernisasi ini tradisi tembang mulai mengalami kemerosotan. karna kurangnya generasi muda yang tertarik untuk belajar membaca daun lontar atau memaos yang merupakan bagian dari tradisi nembang. Kurangnyya penerus yang berminat untuk mempelajari tembang karna budaya tradisi nembang terlihat keramat di pandangan masyarakat sekarang,karna mereka tidak tau makna sebenarnya yang terkandung dalam tradisi tersebut.     

          Di era perkembangan zaman saat ini nembang sudah jarang dilakukan 

"nani wah jarang arak dengan nembang,sengat dengan lebih pelek molahn dekn mele ribet,nani yeloekan dengan beli adat ntan nyongkolan,jarang arak acare nyorong jarin jarang arak dengan nembang,ye loekan dengan pelek molah dengan tetukah isik kepeng doang nani"

 kata amak murni pria paruh baya yang sudah berusia setengah abad itu, menerawang ke masalalu dengan menggelengkan kepala seolah kecewa melihat perkembangan di zaman sekarang.

       Nembang Sorong Serah bukan sekadar nyanyian, melainkan melodi cinta, tradisi, dan nilai-nilai luhur Sasak. Di balik keindahan melodinya, terkandung makna mendalam tentang cinta, kesetiaan, dan pesan moral yang terus menginspirasi generasi muda. Melestarikan tradisi ini berarti menjaga warisan budaya yang tak ternilai dan memperkaya khazanah budaya bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun