Kata akhlak merupakan bentuk jama` dari bahasa arab khuluqun yang memiliki arti sajiyyatun, tabi`tun, atau `adatun, yang artinya karakter, tabiat atau adat kebiasaan, atau disebut juga etika. Akhlak juga sering disebut dengan moral dimana ia merupakan satu kali tindakan manusia yang diulang secara terus menerus, dan akhirnya menjadi adat kebiasaan yang menyatu dalam diri perilakunya. Pengertian akhlak dalam pengertinnya sangatlah luas tidakÂ
hanya sebatas pengertian sopan santun atau moral. Meskipun dalam hal ini diantara pakar ada yang berpendapat bahwa dalam pengertan antara kebiasaan dan moral, karena kebiasaan dapat didefenisikan sebagai adat istiadat yang tidak merugikan, sebagai contoh, (kebiasaan minum teh pada pagi hari), sedangkan moral adalah perlakuan terhadap orang lain.Â
Dalam konteks pendidikan Islam dalam Al-Qur'an dan sunah, ada beberapa istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan proses pendidikan. Istilah-istilah tersebut antara lain tarbiah (pendidikan), taklim (pengajaran), ta'dib (pendidikan moral atau budi pekerti), tahzib (pendidikan akhlak), dan tazkiyat (penyucian).Â
Setiap istilah ini memang mengarah pada konsep pendidikan, tetapi masing-masing memiliki fokus dan nuansa yang berbeda-beda. Secara umum, tujuan pendidikan Islam adalah untuk mengembangkan seluruh potensi anak secara holistik, baik fisik, intelektual, emosional, spiritual, maupun sosial, agar anak tersebut dapat mencapai derajat yang tinggi di hadapan Allah SWT.Â
Pendidikan akhlak dalam Islam tidak hanya sekadar menyampaikan materi, tetapi juga perlu dioptimalkan melalui proses pembelajaran yang berkelanjutan. Dalam hal ini, proses belajar-mengajar harus berpijak pada dua prinsip utama.Â
Pertama, pendidik perlu memperhatikan dan menyesuaikan metode pengajaran dengan kemampuan atau tingkat pemikiran peserta didik.
Kedua, penting untuk mengembangkan potensi akal, jiwa, dan fisik peserta didik dengan cara yang mengarahkannya kepada kebaikan dan kebenaran. Hal ini bertujuan agar peserta didik tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter yang baik dan selaras dengan petunjuk kebenaran.Â
Mendidik dalam konteks ini berarti membantu anak didik untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang lebih matang, dewasa, dan mampu berperan secara efektif dalam kehidupan.Â
Pendidikan Islam dapat dipahami sebagai usaha yang dilakukan secara sadar oleh setiap muslim untuk menumbuhkan potensi manusia sehingga ia bisa mencapai tingkat penghambaan tertinggi kepada Allah SWT.Â
Pada akhirnya, pendidikan akhlak bertujuan untuk membentuk anak menjadi pribadi muslim yang berakhlak mulia. Pendidikan Islam mengajarkan nilai-nilai moral dan membentuk karakter yang islami. Guru atau pendidik dalam Islam memiliki peran penting untuk tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga membimbing murid-muridnya agar memiliki akhlak dan budi pekerti yang baik, sehingga mereka bisa mencapai derajat yang tinggi baik di dunia pendidikan maupun di hadapan Allah SWT.