Mohon tunggu...
Febry Silaban
Febry Silaban Mohon Tunggu... Editor - Omnia tempus habent - Semua ada waktunya

Etimolog, Pemerhati Bahasa, dan Alumnus Master Kebijakan Publik dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Komentar Kecil soal Perubahan Bagian Doa Bapa Kami

3 Februari 2021   21:55 Diperbarui: 4 Februari 2021   22:29 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paus Fransiskus dan Kitab Suci (thegreatcosmicpuzzle.org)

[3]

Bagi banyak orang masa kini, kata "menggoda" sering dianggap kurang baik karena kata ini selalu berarti "berusaha menggoda atau membujuk untuk berbuat jahat". Di dalam Alkitab -- khususnya Perjanjian Baru -- hanya ada satu kata kerja saja untuk itu, yaitu 'PEIRAZO', kata bendanya 'PEIRASMOS' yang diterjemahkan dengan "(pen)COBAAN".

Dalam Perjanjian Baru, kata 'PEIRAZO' dipakai bukan dalam arti menggoda seseorang agar berbuat jahat, melainkan lebih dalam lagi karena mencakup makna MENGUJI atau MENCOBA KETAHANAN, KESETIAAN, serta KECAKAPANNYA untuk pekerjaan pelayanan.

Beberapa contoh:

* Mat 4:1

"Maka Yesus dibawa oleh Roh ke padang gurun untuk dicobai ('peirazo) Iblis."

* Mat 16:1

"Kemudian datanglah orang-orang Farisi dan Saduki hendak mencobai ('peirazo) Yesus. Mereka meminta supaya Ia memperlihatkan suatu tanda dari sorga kepada mereka."

Jika membaca cerita pencobaan Yesus di padang gurun, kita menemukan kata 'PEIRAZO'. Jika kata "DICOBAI" di situ kita pahami dalam arti DIBUJUK UNTUK BERBUAT DOSA, tentulah tidak tepat. Di dalam Alkitab, kita akan sering menjumpai kata "MENCOBA" ('peirazo dalam segala bentuknya) bukan utamanya dalam arti membujuk untuk berbuat dosa, melainkan dalam arti MENGUJI.

Jadi, inilah konsep tentang "(pen)COBAAN", yaitu bukan dimaksudkan agar kita jatuh, melainkan agar kita menjadi orang-orang yang lebih kuat dan lebih baik. Bukan dimaksudkan agar kita menjadi orang-orang berdosa, melainkan sebaliknya. Kita mungkin gagal di dalam ujian atau pencobaan itu, tetapi tujuan utamanya bukanlah agar kita gagal.

Doa Bapa Kami (wallpapertip.com)
Doa Bapa Kami (wallpapertip.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun