Pada persaingan bisnis yang meningkat dewasa ini, mengharuskan perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan seorang manager dalam pengambilan keputusan manajerial agar tetap unggul dan meningkatkan kualitas untuk bertahan dalam persaingan bisnis. Oleh karena itu manajemen perusahaan terutama manager perlu memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat pada pilihan dalam menentukan langkah pengambilan keputusan.
Menurut Solso, Maclin & Maclim (2008) lebih menyoroti pengertian pengambilan keputusan dari sisi individu, disebutkan bahwa pengambilan 15 keputusan merupakan proses penemuan individu untuk memberi solusi yang memuaskan semua pihak secara optimis dan menunjukkan secara terbuka segala kemungkinan bias dan praduga yang mungkin muncul dalam suatu keputusan yang diambil. Memecahkan berbagai macam permasalahan yang ada dengan maksud untuk mencapai tujuan tertentu dengan demikian perlu dilakukan suatu proses pengambilan keputusan.
Menurut Tversky (dalam Solso, Maclim & Maclin, 2008) menyatakan bahwa pengambilan keputusan merupakan proses memilih alternative dengan cara mengeliminasi pilihan yang kurang menarik secara bertahap berdasarkan evaluasi dari atribut atau aspek dari alternative-alternatif yang ada. Jika beberapa alternative tidak memiliki standar minimum maka alternative itu dieliminasi dari kumpulan pilihan.
Berdasarkan dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang proses pengambilan keputusan dapat disimpulkan bahwa proses pengambilan keputusan adalah suatu tindakan dan sikap yang dipilih dan diambil demi kepentingan sipembuat keputusan. Proses pengambilan keputusan ini dilakukan setelah melewati proses pemilihan secara rasional dari beberapa alternative pilihan yang sudah dibuat sebelumnya.
Pengambilan keputusan seorang manager sangat penting untuk perusahaan karena dari keputusan tersebut dapat berpengaruh terhadap kualitas perusahaan. Dan seorang manager harus paham cara-cara bagaimana dalam mengambil keputusan yang cepat dan tepat.
Pengambilan keputusan yang cepat dan tepat pada manager perusahaan demi meningkatkan kualitas dapat dilihat dari kemampuan untuk bersaing dengan perusahaan lainnya dengan tetap menjaga kualitas produk agar produk tetap diminati, dibeli dan dikonsumsi sehingga tujuan perusahaan untuk unggul, tumbuh dna berkembang dapat dicapai.
Dengan adanya uraian diatas, maka seorang manager harus mengambil keputusan yang tepat agar suatu produk tetap eksis dan terus dapat memenuhi keinginan dan kriteria konsumen.
Pembahasan
PT. Arvis Sanada Sanni Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang ekspor biji kopi hijau. Kopi merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting lalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Kopi juga salah satu komoditas ekspor Indonesia yang cukup penting sebagai penghasil devisa negara selain minyak dan gas. Selain peluang ekspor yang scmakin terbuka, pasar kopi di dalam negeri masih cukup besar (Indrayani, 2019:217). Â Saat ini perusahaan telah mengekspor ke beberapa negara seperti Eropa, Amerika, Timur Tengah dan juga Asia. Pada proses pengambilan keputusan yang merupakan fungsi dari berbagai aspek dalam diri seorang manager dimana setiap permasalahan yang terjadi di perusahaan harus diselesaikan dengan mengambil keputusan yang tepat untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk.
Pengambilan keputusan pada permasalahan yang terjadi di suatu perusahaan merupakan suatu hal yang harus diselesaikan dengan mengambil keputusan yang tepat sehingga dapat terus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk.
Adanya persaingan dalam bisnis yang bergerak di bidang ekspor biji kopi hijau, membuat seorang manajer harus teliti dalam mengambil keputusan agar produk tetap memenuhi kriteria konsumen.
Indikator yang digunakan dalam mengambil suatu keputusan yaitu mengidetifikasi masalah, mencari alternatif pemecahan, pelaksanaan alternatif dan evaluasi yang akan dijelaskan sebagai berikut.
Identifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah merupakan faktor yang paling penting sebelum mengambil suatu keputusan. Permasalahan yang terjadi harus didefinisikan dengan jelas sehingga perbedaan antara masalah dan bukan masalah menjadi jelas. Salah satu permasalahan yang sering terjadi di PT. Arvis Sanada Sanni Indonesia adalah pada produk kopi memiliki kadar air yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan kualitas produk menurun.
Mencari Alternatif Pemecahan
Setelah permasalahan dikenali maka dapat dilakukan pencarian terhadap alternatif-alternatif yang mungkin dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Dalam menentukan alternatif sebaiknya tidak memikirkan masalah efisiensi dan efektifitas. Hal yang terpenting adalah mengumpulkan sebanyak-banyaknya alternatif, setelah alternatif terkumpul, barulah disusun dan diurutkan dari yang paling diinginkan sampai yang tidak diinginkan.
Adapun alternative-alternatif yang disediakan oleh PT. Arvis Sanada Sanni Indonesia sebagai berikut:
Pengeringan biji kopi dengan menjemur biji-biji di bawah terik matahari langsung. Biji kopi dihamparkan dengan ketebalan maksimal 1,5 cm ini dijemur selama 10-14 hari dan hamparan kopi tersebut dibalikkan setiap 1-2 jam menggunakan alat garuh kayu.
Pensortiran biji kopi sesuai dengan tingkat kematangan kopi sehingga pengolahan kopi dapat berjalan dengan efektif jika semua biji kopi sesuai dengan grade yang sudah diterapkan.
Pengeringan biji kopi dengan bantuan mesin pengering dilakukan dengan suhu antara 45oC- 500oC sampai tercapai kadai air biji maksimal sekitar 12,5% yang bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam biji kopi yang semula 60-65% sampai menjadi 12%.
Salah satu alternatif diatas akan dipilih menjadi keputusan dengan mempertimbangkan perbandingan mutlak pada setiap alternatif yang lebih efektif dalam menyelesaikan masalah. Dan jika keputusan awal alternatif yang digunakan belum efektif untuk menyelesaikan masalah yang terjadi maka akan diperlukan pengambilan keputusan menggunakan alternatif lain yang telah disediakan.
Pelaksanaan Alternatif
Setelah alterantif tersusun, dilakukan pemilihan alternatif yang paling efesien dan efektif dalam memecahkan permasalahan yang terjadi.
Evaluasi
Setelah alternatif dilaksanakan, proses pengambilan keputusan tidak berhenti di tahap itu saja. Pelaksanaan alternatif harus terus diamati, apakah berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Jika Langkah-langkah pelaksanaan yang sudah dilakukan sudah sesuai namun hasilnya tidak maksimal, maka sudah saatnya untuk mempertimbangkan kembali pemilihan alternatif lainnya. Hasil yang terjadi tidak maksimal dapat disebabkan oleh pengaruh negative potensial benar-benar terjadi atau mungkin pengaruh negatif yang sebelumnya tidak diperkirakan.
Pada PT. Arvis Sanada Sanni Indonesia kualitas produk harus terus diutamakan, yang mana saat ini menjadi prioritas utama seorang manajer dalam pengambilan keputusan untuk tetap mempertahankan kualitas dan keinginan konsumen sehingga produk kopi hijau tetap eksis dan terus berkembang di berbagai negara tujuan ekspor.
Bedasarkan alternatif yang telah ditentukan, PT. Arvis Sanada Sanni Indonesia mengambil keputusan pengeringan biji kopi dengan bantuan mesin pengering dilakukan dengan suhu antara 45oC- 500oC sampai tercapai kadai air biji maksimal sekitar 12,5% yang bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam biji kopi yang semula 60-65% sampai menjadi 12%.
Dimana pengambilan keputusan mempertimbangkan jangka panjang perusahaan, yang dimana keputusan yang dipilih sudah sangat tepat dari faktor kondisi cuaca, kecepatan proses produksi dan kadar biji kopi yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditentukan.
Â
Hasil penelitian menunjukkan kadar air biji kopi sudah sesuai standar yang dilakukan dengan proses pengeringan yang bertujuan mengurangi kandungan air dalam biji kopi. Pada kadar air ini, biji kopi juga relative aman untuk dikemas dalam karung dan disimpan di Gudang pada kondisi lingkungan tropis yang dimana sangat sesuai dengan kondisi biji kopi pada PT. Â Arvis Sanada Sanni Indonesia.
KesimpulanÂ
Bedasarkan pembahasan diatas, maka dapat disumpulkan bahwa pengambilan keputusan manajerial memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga dan meningkatkan kualitas produk dari PT. Arvis Sanada Sanni Indonesia. Pengambilan keputusan dari seorang manajer tersebut merupakan hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Pengambilan keputusan yang berupa pengeringan biji kopi dengan bantuan mesin pengering dilakukan dengan suhu antara 45oC- 500oC sampai tercapai kadai air biji maksimal sekitar 12,5% yang bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam biji kopi yang semula 60-65% sampai menjadi 12% yang dimana keputusan ini bertujuan memepertahankan kualitas produk agar terus berkembang dan eksis di masyarakat.
Saran
Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengambilan keputusan manajerial dalam meningkatkan kualitas produk kopi perusahaan di PT. Arvis Sanada Sanni Indonesia, saran bagi peneliti selanjutnya yaitu agar memilih perusahaan yang berbeda namun dengan indikator penelitian yang sama dan kualitas produk yang sebanding sehingga dapat dijadikan perbandingan dan referensi penelitian.
(Febry Rizky Al Fadilla Sitompul, Mahasiswi Pasca Sarjana (S2) Magister Manajemen Universitas Panca Budi)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H