" ah kamu Ma dari tadi saja kamu bilang seperti itu, kan udah aku bilang,jangan pernah bilang gabisa sebelum mencoba, udah ah yu dicoba dulu aja." Jawab Devano.
"Iya santai aja lagian ini cuma permainan biasa sembari kamu belajar." Pangkas kawannya melanjutkan perkataan Devano.
Ketika permainan di mulai,dengan rasa ragu aku pun ikut masuk didalam lapangan satu tim bersama Devano. Perasaanku yang malu karena tidak pernah sekalipun bermain bola basket,tetapi Devano dan kawannya menohok karena melihat permainanku yang menurut mereka sempurna ketika memainkan bola basket ,mulai dari dribling,passing dan juga shooting Devano dan kawannya melihatku bukan seperti pemain basket yang amatir.
"Ya kan Ma,jangan bilang gabisa sebelum mencoba, buktinya kamu bagus sekali dalam permainan tadi." Ucap Devano ketika beristirahat.
Kawan Devano pun ikut bicara, "bener,permainan kamu apik banget kalo dilihat dari sekarang ini, kamu bisa menjadi pemain basket terkenal." .
Saya pun hanya tersenyum dan menjawab, "aku emang gapernah main basket, tapi aku sering melihat permainan pebasket internasional di sosial media jadi aku tahu sedikitnya tentang gerakan gerakan nya hehe."
"Ah kamu,merendah untuk meroket." Sahut Devano. Sinar mentari pun mulai pudar dilahap langit yang sudah mulai gelap,kami pun saling berpamitan untuk pulang.
Selepas di rumah saya melamun sambil memikirkan perkataan Devanp dan kawannya tadi, aku pun semakin percaya diri untuk bermain basket lebih serius lagi dan berniat untuk mengikuti ekstrakulikuler basket.
Pagi pun tiba ,cahaya matahari menembus penutup jendela kamar, jantung pun berdebar , aku kesiangan!!, dengan sigap aku langsung menuju kamar mandi,setelah itu buru buru menyiapkan alat tulis untuk berangkat menuju sekolah, "sial' kata ku dalam hati, bisa bisa nya aku sampai terlambat begini. Sesampainya disekolah kulihat gerbang pun tertutup rapat, sekarang aku berada di depan sekolah dengan gerbang tertutup untukku. Setelah beberapa saat satpam pun menghampiri ku dan membiarkanku untuk masuk ke sekolah.
"lapor dulu ke piket,minta izin untuk mengikuti pembelajaran" tegas satpam.
Aku hanya mengangguk seraya berterimakasih kepada satpam karena telah mengizinkanku masuk. hari pun berjalan lancar ,aku di bolehkan untuk mengikuti pembelajaran. Bel itirahat pun terdengar begitu kencang, aku bermain bola basket di lapang bersama kawan ku Devano. Ketika sedang asik asiknya bermain, tiba tiba kaka kelas menghampiri ku, aku tidak tahu nama nya, dia pun lantas merebut bola dariku. Aku pun diam dan mencoba menghormati kaka kelas ku itu, walaupun dia bertindak seenaknya, ketika aku dan kawanku bergegas pergi dari lapang, kaka kelas ku pun berteriak memanggilku.