Mohon tunggu...
Febrio RamaAttala
Febrio RamaAttala Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Irham Fikri: Dari Berjualan di Jalanan, Sampai Punya Toko Sendiri

8 Desember 2024   22:04 Diperbarui: 8 Desember 2024   22:06 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bagi Fikri, toko ini adalah tempat yang sangat personal, bukan hanya untuk mendapatkan penghasilan, tetapi juga untuk memberikan ruang bagi orang-orang yang menghargai musik dalam bentuk fisiknya. Ia ingin menjaga keberadaan DU68 Musik sebagai tempat yang nyaman bagi semua orang, baik para kolektor lama maupun generasi muda yang baru mengenal dunia rilisan fisik.

Dengan konsep ini, DU68 Musik menjadi tempat yang sangat istimewa, terutama di tengah gempuran musik digital yang semakin dominan. Banyak penggemar musik yang merasa bahwa membeli dan mengoleksi rilisan fisik memberikan pengalaman yang lebih mendalam dibandingkan hanya mendengarkan melalui platform streaming. Rilisan fisik memberikan mereka kesempatan untuk merasakan karya seni secara utuh---baik dari segi visual, kualitas audio, hingga koneksi emosional dengan musik itu sendiri.

 

 

Menjaga Tradisi di Era Digital

Bertahan di tengah arus digital yang semakin menguasai dunia, Irham merasa bahwa tugasnya bukan hanya sekadar berjualan. Ia ingin menjaga dan melestarikan tradisi mendengarkan musik secara fisik. Bagi fikri, rilisan fisik adalah bentuk seni yang tidak hanya dapat dinikmati dari segi musikalitas, tetapi juga dari sisi visual dan kolektibilitas. Melalui toko DU68 Musik, ia berharap dapat memberi pengalaman yang lebih mendalam kepada para penggemar musik yang ingin mengoleksi album fisik.

Meski banyak tantangan datang, seperti persaingan dari penjualan digital dan perubahan perilaku konsumen, Fikri tetap percaya pada kekuatan loyalitas penggemar musik fisik. Salah satu kunci keberhasilan bisnisnya adalah kemampuannya untuk terus berinovasi, meski tetap setia pada nilai-nilai lama yang ia yakini. Fikri terus memperkenalkan rilisan baru, melakukan acara meet-and-greet dengan musisi, hingga mengadakan event khusus bagi para kolektor musik.

Visi dan Filosofi Hidup

Hidup Fikri selalu berfokus pada keseimbangan antara pekerjaan dan passion. Ketika banyak orang menganggap pekerjaan hanya untuk mendapatkan uang, Irham melihat bahwa pekerjaan bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan tersendiri. "Hidup dan kerja sejalan dengan passion,orientasi tidak melulu tentang uang, yang penting bahagia" ungkapnya. Filosofi ini menjadi pegangan hidup Irham, yang selalu merasa puas karena ia melakukan pekerjaan yang ia cintai, sekaligus memperoleh hasil yang cukup untuk kehidupan sehari-hari.

Fikri percaya bahwa kebahagiaan sejati bukan hanya berasal dari materi, tetapi juga dari kepuasan dalam menjalani hidup yang sesuai dengan passion. Bisnis yang ia jalani bukan sekadar tentang memperoleh keuntungan, tetapi juga tentang memberikan sesuatu yang lebih kepada masyarakat---yaitu akses terhadap karya seni yang menginspirasi.

Menghadapi Tantangan dan Kegagalan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun