Mohon tunggu...
Febrilia Akika Sari
Febrilia Akika Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Hello, how are you doing today? Hope you are doing well.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Suka Mencuri Meski Mampu Membeli, Kenali Gejala Kleptomania

18 Agustus 2022   10:01 Diperbarui: 18 Agustus 2022   10:17 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://cdns.klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2022/08/16/1463038/670x335/6-fakta-sosok-mariana-ahong-ibu-ibu-viral-pakai-mercy-yang-curi-coklat-di-alfamart.jpg

Para penderita kleptomania tidak melakukan pencurian untuk digunakan secara pribadi ataupun mencari keuntungan secara materil. Karena biasanya setelah aksi pencurian, para penderita akan membuang barang tersebut, memberikannya pada orang lain, hanya sekedar ditimbun, atau bahkan akan dikembalikan lagi pada pemiliknya secara diam-diam. Barang-barang yang diambil ini umumnya tidak memiliki nilai materiil yang tinggi dan cenderung tidak berguna. Lalu kenapa mereka mengambil barang yang tidak berguna? Hal ini terjadi karena rasa ingin yang tidak terkendali dan tentunya perasaan ingin ini muncul secara impulsif tanpa direncanakan. Hal inilah yang kemudian menjadi pembeda antara para penderita kleptomania dengan para pencuri "biasa" yang mencuri untuk kepentingan diri sendiri.

Faktor Penyebab Kleptomania

Sampai saat ini belum diketahui jelas apa yang menjadi penyebab dari gangguan kebiasaan ini. Beberapa teori muncul untuk menjelaskan mengenai penyebab terjadinya kleptomania. Pada teori psikoanalitik gangguan kebiasaan kleptomania ini terjadi akibat adanya trauma masa lalu, dan penderita melakukan pencurian sebagai simbol atas hilangnya masa kecil. Sedangkan pada teori psikoseksual, kleptomania dihubungkan dengan represi dan supresi seksual. Tidak menutup kemungkinan episode kleptomania muncul dalam intensitas yang lebih sering. Maka dari itu untuk mengatasi gangguan kebiasaan ini sangat diperlukan bantuan dari tenaga ahli seperti psikiater atau psikolog.

Penyembuhan Kleptomania

Penyembuhan kleptomania dapat dilakukan melalui terapi farmakologi dan psikoterapi

1. Terapi farmakologi

 

Selective serotonin reuptake inhibitions atau yang biasa dikenal SSRI

Terapi farmakologi merupakan proses terapi dengan bantuan penggunaan obat. Pada kasus kleptomania biasanya digunakan selective serotonin reuptake inhibitions atau yang biasa dikenal SSRI. SRRI ini merupakan golongan obat antidepresan yang bertugas untuk meningkatkan level serotonin di otak. Serotonin sendiri memiliki peran untuk memperbaiki mood, meningkatkan nafsu makan dan membantu regulasi siklus sirkadian tubuh. Namun sayang sekali, sampai saat ini belum ada studi lanjutan mengenai efektivitas dari penggunaan obat golongan SSRI pada gejala kleptomania.

Naltrexon

Naltrexon adalah terapi medikasi terhadap adiksi alkohol yang sebelumnya telah disetujui oleh badan pengawas obat dan makanan Amerika Serikat (FDA). Para ahli berpandangan bahwa kleptomania memiliki kesamaan gejala dengan adiksi alkohol, sehingga terdapat dugaan bahwa pemberian naltrexon ini dapat mengurai adiksi penderita kleptomania terhadap mencuri. Pemberian naltrexon ini bekerja dengan cara menghambat pelepasan dopamine pusat yang dimediasi oleh opioid untuk kemudian dapat mengurangi adiksi terhadap kegiatan mencuri yang dialami oleh para penderita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun