Mohon tunggu...
Febrian ShafaHarahap
Febrian ShafaHarahap Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 6 Universitas Sumatera Utara dari Program Studi Sastra Indonesia dengan Konsentrasi Sastra. Saat ini saya sedang mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka Batch 4 di Universitas Sebelas Maret.

Menulis dan membaca adalah hobi saya, saya juga suka dengan dunia permesinan. Saya berharap tulisan saya dapat bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semiotika Peirce dalam Puisi Telah Satu Karya WS Rendra

22 November 2023   22:21 Diperbarui: 22 November 2023   22:32 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi "Telah Satu" bentuk utuhnya seperti ini:

Telah Satu

Gelisahmu adalah gelisahku. ( 1 )
Berjalanlah kita bergandengan
dalam hidup yang nyata,
dan kita cintai. ( 2 )

Lama kita saling bertatap mata
dan makin mengerti
tak lagi bisa dipisahkan. ( 3 )

Engkau adalah peniti
yang telah disematkan. ( 4 )
Aku adalah kapal
yang telah berlabuh dan ditambatkan. ( 5 )

Kita berdua adalah lava
yang tak bisa lagi diuraikan. ( 6 )

IKON INDEKS SIMBOL

1. Ikon yang terdapat pada  puisi "Telah Satu" karya W.S. Rendra
- Kata "Tak bisa lagi dipisahkan" merupakan ikon dari puisi "Telah Satu" karya W.S. Rendra. Kata "Tak bisa lagi dipisahkan" bermakna telah menjadi satu yang dimana arti tersebut adalah bagian dari judul puisinya.

2. Indeks yang terdapat pada puisi "Telah Satu" karya W.S. Rendra
- Kata "Berjalanlah kita bergandengan" "Lama kita saling menatap dan mengerti". Dua kalimat tersebut menjadi indeks puisi "Telah Satu" karena arti dari dua kalimat tersebut sama, yaitu kebersamaan dan saling mengerti.

3. Simbol yang terdapat pada puisi "Telah Satu" karya W.S. Rendra
- Pada kata "peniti" yang merupakan kata konkret yang menyimbolkan kuatnya sebuah hubungan.

-  Pada kata "lava" yang merupakan kata konkret yang menyimbolkan benda yang sudah bercampur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun