Puisi "Telah Satu" bentuk utuhnya seperti ini:
Telah Satu
Gelisahmu adalah gelisahku. ( 1 )
Berjalanlah kita bergandengan
dalam hidup yang nyata,
dan kita cintai. ( 2 )
Lama kita saling bertatap mata
dan makin mengerti
tak lagi bisa dipisahkan. ( 3 )
Engkau adalah peniti
yang telah disematkan. ( 4 )
Aku adalah kapal
yang telah berlabuh dan ditambatkan. ( 5 )
Kita berdua adalah lava
yang tak bisa lagi diuraikan. ( 6 )
IKON INDEKS SIMBOL
1. Ikon yang terdapat pada  puisi "Telah Satu" karya W.S. Rendra
- Kata "Tak bisa lagi dipisahkan" merupakan ikon dari puisi "Telah Satu" karya W.S. Rendra. Kata "Tak bisa lagi dipisahkan" bermakna telah menjadi satu yang dimana arti tersebut adalah bagian dari judul puisinya.
2. Indeks yang terdapat pada puisi "Telah Satu" karya W.S. Rendra
- Kata "Berjalanlah kita bergandengan" "Lama kita saling menatap dan mengerti". Dua kalimat tersebut menjadi indeks puisi "Telah Satu" karena arti dari dua kalimat tersebut sama, yaitu kebersamaan dan saling mengerti.
3. Simbol yang terdapat pada puisi "Telah Satu" karya W.S. Rendra
- Pada kata "peniti"Â yang merupakan kata konkret yang menyimbolkan kuatnya sebuah hubungan.
- Â Pada kata "lava" yang merupakan kata konkret yang menyimbolkan benda yang sudah bercampur.