Mohon tunggu...
Febriana Putri Lestari
Febriana Putri Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan

Jadilah dirimu sendiri

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kondisi Pendidikan Masa Pandemi di Klaten Jawa Tengah

16 Januari 2022   20:23 Diperbarui: 16 Januari 2022   20:31 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


Abstrak : Sistem pendidikan kita di Indonesia terhambat, hal ini disebabkan oleh pandemi corona virus disease (covid-19). Dunia pendidikan yang sangat terpenting terkena dampak yang besar bagi perkembangan peserta didik di Indonesia . Proses pembelajaran sistem tatap muka semua ini dihentikan guna mengurangi penyebaran virus covid-19. 

Karena penyebaran virus covid-19 ini sangat mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik, dan  membuat mereka tidak aktif lagi dalam belajar, kendatipun semua kegiatan belajar di alihkan menjadi pembelajaran secara online. 

Banyak kendala yang di alami oleh sebagian orang tua karena mereka kesulitan dalam mengikuti perkembangan jaman yang semua serba teknologi di era revolusi 4.0 ini, dsn menghadapi tantangan yang besar di era revolusi industri 4.0.

Saat ini dunia sedang dilanda pandemi covid-19 yang dapat menyebabkan infeksi pada saluran pernapasan manusia, bahkan dapat berujung pada kematian. 

Virus covid-19 terkesan menakutkan tetapi sebenarnya tidak ada kaitannya dengan keganasan virus atau tersebut tetapi lebih kepada penyebarannya yang meluas. Kedatangan pandemi covid-19 di Indonesia  telah mengubah pola perilaku kehidupan sehari-hari di dalam masyarakat. 

Tak terkecuali di dunia pendidikan-pun ikut berubah dalam sistem pembelajarannya. Sejak bulan Maret 2020 lalu pembelajaran tatap muka berubah menjadi sistem online atau yang biasa kita sebut dengan daring (dalam jaringan).

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan panduan pembelajaran tahun ajaran baru 2020/2021. Salah satu isi dalam panduan tersebut adalah larangan melakukan Kegiatan Belajar Mengajar secara tatap muka di beberapa wilayah Indonesia yang berada di zona merah, orange, dan kuning. 

Di wilayah yang terdaftar dalam zona merah tersebut proses pembelajarannya tidak boleh dilakukan secara tatap muka, hanya dibolehkan secara online. 

Sesuai dengan adanya surat keputusan dari  KEMENDIKBUD bahwa proses belajar mengajar tetap berjalan, walaupun kegiatan pembelajaran dilakukan di rumah masing-masing dengan sistem online. Guru mengajar dari rumahnya masing-masing, para siswa belajar di rumahnya masing-masing. Dan di Klaten sendiri termasuk zona merah yang mengharuskan proses pembelajaran dilakukan secara online.

Pembelajaran sistem online sangat membutuhkan fasilitas teknologi yang dapat mendukung peserta didiknya agar terus belajar, dan untuk mendukung  pembelajaran jarak jauh tersebut peserta didik dituntut untuk mampu beradaptasi dengan sistem belajar daring atau online, melalui beberapa media  diantaranya google meet, zoom, google classroom, dan media lainnya. Namun tidak sedikit dari pihak orangtua murid dan tenaga pendidik yang masih merasakan kesulitan akan hal ini. 

Apalagi dari segi menyediakan perangkat belajar, seperti internet, kouta maupun laptop untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran. Guru-guru masih belum terbiasa menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran. selain itu saran dan prasarana untuk pelaksanaan pembelajaran daring ini juga perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.

Tantangan dunia pendidikan di masa pandemi ini melibatkan berbagai pihak. Bagi sekolah, bagaimana cara menyesuaikan kurikulum agar dapat mengimplementasikan proses pembelajaran online. 

Memberikan kebijakan dan dukungan dengan melihat keadaan daerah, kepada orang tua peserta didik agar tidak terlalu terbebani dengan adanya proses pembelajaran online. Tantangan bagi pendidik, yang mengharuskan untuk mengupgrade kemampuan yang dimiliki dengan memanfaatkan teknologi yang ada. 

Tantangan bagi peserta didik, mampu memahami materi yang diberikan dan dapat mengembangkannya secara individu serta dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran, apabila peserta didik tidak aktif mereka akan kesulitan dalam menerima materi yang telah disampaikan. 

Dan tantangan bagi orang tua, harus memahami cara dalam mengoperasikan media belajar online bagi anak dan berperan aktif dalam mengawasi proses pembelajaran anak berlangsung, agar anak tetap terus belajar.

Adanya pandemi covid-19 ini seakan-akan menutup lahirnya generasi yang berpotensi membangun bangsa. Ada sebagian peserta didik yang tidak bisa mengikuti proses pembelajaran online karena berbagai faktor dari orang tua dan kondisi keterbatasan biaya, sehingga belum bisa membeli peralatan belajar online anak.

Akan tetapi setelah metode pembelajaran daring ini berjalan, semakin hari pandemi covid-19 ini juga mulai membaik, pemerintah pun membuat sistem pendidikan baru yaitu dengan sistem blended learning berupa kombinasi daring dan luring. 

Blended learning dapat memadukan perkembangan teknologi tanpa harus meninggalkan pembelajaran tatap muka (face-to-face) di kelas dengan menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan sistem online. 

Blended learning memudahkan siswa untuk terus belajar secara mandiri karena dalam pembelajaran ini siswa memiliki peran yang aktif dakam belajar. Metode pembelajaran ini diharapkan mampu menjadi peluang tercapainya keberhasilan pembelajaran dengan baik.

Blended learning membantu guru dalam menumbuhkan karakter dalam diri masing masing siswa untuk mempersiapkan siswa menghadapi berbagai tantangan di masa depan khususnya menghadapi perubahan teknologi yang semakin berkembang pesat. 

Satu hal yang perlu dipahami bahwa blended learning dapat digunakan sebagai alternatif dalam strategi pembelajaran. Inilah yang membuat blended learning menjadi metode pembelajaran yang banyak digunakan di era sekarang ini karena mempunyai daya tarik tersendiri yang tidak dipunyai oleh pembelajaran tatap muka secara langsung.

Dalam blended learning dibutuhkan berbagai pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang relevan. Pada blended learning, peran pendidik berubah dari pemilik informasi menjadi fasilitator pembelajaran demi tercapainya strategi penyampaian yang menarik dari pembelajaran sebelumnya yang hanya mengandalkan pembelajaran tatap muka di kelas.

Strategi dalam blended learning juga penting untuk mengkondisikan proses pembelajaran itu sendiri. Pendidik juga harus kompeten untuk menciptakan situasi interaktif antar individu, dan kelompok. Keterlibatan penuh para peserta didik menjadi tanggung jawab pendidik. 

Karena pembelajaran merupakan proses dua arah yang membutuhkan interaksi dari pihak-pihak yang terlibat, dan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang diberikan tentulah berbeda. Banyak yang tingkat pemahamannya kurang, dan ada yang bisa cepat memahami materi yang diberikan.

Dan mulai tanggal 3 Januari 2022 kemarin, pembelajaran tatap muka secara penuh dimulai. Mengingat kabupaten Klaten telah memenuhi syarat terkait panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi covid-19. Berdasarkan data Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten ada beberapa peserta didik yang masih di bangku SD dan  SMP Yang sudah melaksanakan tatap muka 100 persen. Dan selama kegiatan tatap muka ini pun tetap melakukan  prokes yang ketat.

Bupati Klaten, Ibu Sri Mulyani meminta agar jajaran disdik tetap mewaspadai penyebaran covid-19 di lingkungan sekolah. Adapun rencana untuk melakukan evaluasi yang dilakukan setelah tiga hari pembelajaran tatap muka 100 persen ini berjalan. Bupati juga meminta dinkes untuk meningkatkan capaian vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun pada momen pembelajaran tatap muka ini, agar seluruh peserta didik dapat merasakan  pembelajaran tatap muka ini.

Apapun media pembelajaran yang digunakan, sebaiknya pendidik juga memperhatikan terlebih dahulu karakteristiik atau tipe belajar peserta didik, sehingga pendidik bisa menggunakan media pembelajaran yang efektif dalam proses pembelajaran di masa pandemi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun