Sebaiknya saya mencoba mengulang pertanyaan dengan bahasa yang lebih mudah dipahami atau menggunakan analogi jika diperlukan, sehingga peserta didik mudah untuk merespon atau menjawab pertanyaan guru. Selain itu, dengan memberikan gambar terkait materi yang akan dipelajari menurut saya juga merupakan solusi untuk pemecahan masalah ini.
- Pada fase III membimbing penyelidikan kelompok, ada kelompok yang membutuhkan waktu yang lama dalam berdiskusi sehingga berakibat pada kelompok lainnya dan waktu yang begitu lama terkuras dalam kegiatan ini sehingga kegiatan selanjutnya menjadi terkendala.
Sebaiknya saya membimbing peserta didik untuk berbagi tugas dalam mencari dan mengumpulkan informasi terkait pertanyaan yang diberikan.
- Juga pada fase III, pada kegiatan pengerjaan LKPD, ada beberapa peserta didik yang kesulitan dalam memahami instruksi soal yang diberikan.
Sebaiknya saya membuat penjabaran dari langkah-langkah instruksi soal secara beruntun dengan bahasa yang lebih mudah dipahami sehingga peserta didik lebih mudah memahami maksud / perintah soal.
- Pada fase VI, peserta didik masih sulit untuk menyampaikan hasil diskusi mereka dengan bahasa inggris.
Sebaiknya saya membimbing peserta didik yang kesulitan menyampaikan hasil diskusi tentang LKPD dengan memberikan contoh role play atau video penampilan sebagai referensi mereka pada saat presentasi.
4. Refleksi Hasil dan dampak  (Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut)
Dampak melaksanakan praktik pembelajaran dengan menggunakan media yang terintegrasi dengan teknologi melalui tampilan gambar atau media visual sangat menarik perhatian peserta didik. Peserta didik lebih fokus kepada tampilan powerpoint yang disajikan dan tidak jemu selama pembelajaran berlangsung. Hal ini juga berimbas kepada hasil belajar peserta didik yang mencapai KKM.
Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dalam pembelajaran Bahasa Inggris merangsang sikap dan rasa ingin tahu siswa serta nalar mereka untuk berpikir kritis dibandingkan dengan metode konvensional (ceramah) yang biasa dipakai. Hal ini bisa dilihat dari hasil observasi guru terhadap keaktifan peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
Selama proses pembelajaran berlangsung, dengan menggunakan media gambar berbantuan aplikasi ppt tersebut, rekan sejawat, dosen pengampu dan guru pamong  juga memberikan respon yang positif diantaranya adalah:
Peserta didik merasa senang dan bersemangat mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas karena mereka dilibatkan dalam kegiatan pembelajaran.