1. Situasi (Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini)
        SMP Negeri 10 Merlung merupakan sekolah perintis yang berdiri pada tahun 2013 . Penulis mulai mengajar di SMP Negeri 10 Merlung sejak tahun 2019. Pada saat ini jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang ada sebanyak 15 orang yang terdiri dari 8 guru ASN, 6 guru honor, 1 orang TU, 1 orang cleaning service dengan jumlah siswa 106 orang. SMP Negeri 17 Muaro Jambi terletak di Desa Tanah Tumbuh Kecamatan Renah Mendaluh Kab. Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.
Berdasarkan hasil LK 1.1 terkait analisis identifikasi masalah,
Hal-hal yang menjadi latar belakang masalah pada AKSI 1 dan AKSI 2 adalah sebagai berikut :
1. Faktor guru
- Minimnya  pengetahuan guru dalam menguasai dan  menggunakan teknologi  dalam pembelajaran di kelasÂ
- Guru masih cenderung menggunakan metode konvensional dalam  mengajar (ceramah)Â
- Guru hanya terpaku pada buku paket untuk menerangkan tentang language features dari materi text narrative
2. Faktor siswa
- Siswa kurang bersemangat dalam belajar, misalnya terlihat lesu dan murung saat belajar yang dikarenakan tidak adanya ice breaking sebelum pembelajaran.Â
- Kosa kata bahasa inggris siswa masih sangat lemah dikarenakan tidak adanya pelajaran bahasa inggris di tingkat sebelumnya Siswa menjadi kurang berempati atau tidak puas dengan guru ketika materi yang disampaikan  masih belum dipahami  dengan baik dan benarÂ
- Siswa kurang percaya diri ketika menggunakan bahasa  inggris baik dari segi pelafalan ataupun tertulis
- UH siswa masih belum  bisa menyentuh nilai KKM walaupun soal tersebut diambil dari soal latihan yang sudah sering dibahas
3. Faktor  fasilitas
- Learning loss akibat pembelajaran daring efek pandemi covid 19, mengakibatkan guru harus melek teknologi dalam waktu yang relatif singkat
- Keterbatasan sarana dan prasarana untuk  mengaplikasikan pembelajaran inovatif, seperti infocus, seringnya pemadaman listrik, jaringan internet, atau komputer untuk siswa
- Dana yang relatif mahal untuk mengikuti pelatihan model pembelajaran inovatif apalagi jika guru berada di pelosok negeri
4. Faktor lingkungan
- Orang tua siswa terlalu fokus bekerja mencari nafkah sehingga peran orang  tua dalam membimbing anak- anaknya di rumah sangat minim
- Kurangnya komunikasi dan kerjasama guru dengan orang tua siswa
Praktik ini penting untuk dibagikan dengan beberapa penyebab berikut antara lain :
- Berbagi pengalaman kepada guru-guru tentang cara mengatasi berbagai permasalahan yang sering kita jumpai pada saat pembelajaran berlangsung, seperti bagaimana menumbuhkan semangat siswa dalam belajar, bagaimana menggunakan media yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa, dan bagaimana guru memanfaatkan waktu yang tersedia untuk meningkatkan kualitas belajar dari siswa itu sendiri. Selain itu, bagaimana guru menciptakan suasana yang menarik dan menyenangkan sehingga mencapai tujuan students-centered (terpusat pada siswa)
- Memotivasi guru untuk bisa memberikan yang terbaik untuk siswa dari segi pelayanan. Karena kurikulum sekarang mewajibkan sistem pendidikan yang berpusat pada siswa, guru pun dituntut untuk bisa mengembangkan sumber daya dan prasarana bagi siswa sehingga siswa memiliki tingkat pemahaman yang HOTS sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013. Baik itu dari pelatihan maupun dari teknologi atau aplikasi belajar interaktif yang sangat erat kaitannya dengan era milenial.
- Penggunaan teknologi sangat berdampak besar terhadap perkembangan pengetahuan dan keterampilan siswa di sekolah. Hal ini dikarenakan penggunaan gawai atau pun fasilitas internet yang tidak bisa dipisahkan dalam lingkungan keseharian siswa. Merujuk pada hal inilah, guru dituntut kreatif dan inovatif dalam menghasilkan media atau model pembelajaran yang memanfaatkan teknologi sehingga siswa bisa mengasah dan mengembangkan kemampuan berpikirnya menjadi tingkatan yang lebih tinggi.
Sebagai seorang guru, saya memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk terus berusaha menciptakan lingkungan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan kreatif sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.