Mohon tunggu...
FBHIS UMSIDA
FBHIS UMSIDA Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Fakultas Bisnis Hukum dan Ilmu Sosial Terdiri dari Prodi Manajemen, Akuntansi, Hukum, Administrasi Publik, Bisnis Digital, Ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Integrasi Cryptocurrency dan QRIS: Inovasi menuju Transformasi Keuangan

27 Desember 2024   17:27 Diperbarui: 27 Desember 2024   09:36 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fbhis.umsida.ac.id - Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Istian Kriya Almanfaluti dosen dari prodi bisnis digital Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida), berjudul "Perancangan Aplikasi: Integrasi QRIS E-Wallet Cryptocurrency dengan Metode Prototype", menyajikan peluang besar dalam pengembangan sistem pembayaran digital di Indonesia. 

Dengan memadukan teknologi blockchain cryptocurrency dan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), penelitian ini mengusulkan konsep sistem pembayaran yang lebih cepat, aman, dan inklusif.

QRIS, sebagai standar kode QR nasional yang dikelola oleh Bank Indonesia, telah menjadi fondasi utama dalam transaksi digital di Indonesia. 

Penambahan fitur integrasi dengan cryptocurrency tidak hanya memperluas fungsi QRIS tetapi juga menawarkan potensi untuk transaksi lintas negara dengan biaya yang lebih rendah. Sistem ini juga dapat menjangkau masyarakat yang belum memiliki akses ke layanan perbankan tradisional (unbanked).

Tantangan Integrasi Cryptocurrency dengan QRIS

Sumber: QRIS
Sumber: QRIS

Proses integrasi cryptocurrency ke dalam QRIS dihadapkan pada berbagai tantangan. Salah satu kendala terbesar adalah sifat cryptocurrency yang memiliki volatilitas tinggi, di mana nilai tukarnya dapat berubah drastis dalam waktu singkat. 

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan mekanisme stabilisasi nilai tukar sehingga pengguna tetap terlindungi dari fluktuasi yang berlebihan.

Selain itu, tantangan teknis muncul ketika menghubungkan teknologi blockchain yang terdesentralisasi dengan QRIS yang berbasis pada sistem terpusat. Hal ini memerlukan pendekatan teknologi yang inovatif untuk memastikan bahwa integrasi berjalan lancar tanpa mengorbankan keamanan atau efisiensi. 

Pengembangan sistem juga harus memenuhi standar regulasi terkait perlindungan data pengguna dan pencegahan pencucian uang (AML). Regulasi ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat sekaligus mencegah penyalahgunaan teknologi.

Tantangan lainnya adalah kesenjangan pemahaman antara masyarakat, regulator, dan pengembang teknologi. 

Oleh karena itu, kolaborasi antara semua pihak menjadi kunci untuk mengedukasi masyarakat tentang teknologi ini, mempermudah adopsi, dan memastikan sistem dapat diterapkan secara efektif.

Kondisi Regulasi Cryptocurrency di Indonesia

Sumber: Pexels
Sumber: Pexels

Di Indonesia, cryptocurrency saat ini dikategorikan sebagai aset digital, bukan alat pembayaran yang sah. Kebijakan ini dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang hingga kini belum mengizinkan penggunaannya untuk transaksi sehari-hari. 

Keterbatasan regulasi ini menjadi salah satu penghalang utama dalam penerapan cryptocurrency yang terintegrasi dengan QRIS.

Namun, regulasi yang lebih fleksibel terhadap penggunaan cryptocurrency berpotensi mendorong inovasi di sektor ini. Dengan pengaturan yang tepat, cryptocurrency dapat menjadi alternatif alat pembayaran yang efisien, terutama untuk transaksi lintas negara yang sering kali memerlukan biaya tinggi dan waktu lama melalui sistem perbankan tradisional. 

Regulasi yang mendukung juga harus mencakup kerangka kerja untuk memastikan transparansi, perlindungan konsumen, dan pencegahan kejahatan finansial.

Sebagai negara dengan populasi digital yang terus berkembang, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pelopor dalam adopsi teknologi pembayaran berbasis cryptocurrency di kawasan Asia Tenggara. Langkah ini dapat menempatkan Indonesia di garis depan transformasi ekonomi digital global.

Manfaat Integrasi Cryptocurrency dengan QRIS

Integrasi cryptocurrency dengan QRIS dapat memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia. Salah satu manfaat utamanya adalah efisiensi transaksi. 

Dengan teknologi blockchain, transaksi dapat dilakukan secara instan, aman, dan dengan biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan sistem perbankan tradisional.

Selain itu, integrasi ini mendukung inklusi keuangan dengan memberikan akses kepada masyarakat unbanked untuk menggunakan sistem pembayaran digital. 

Dengan menggunakan QRIS sebagai standar, masyarakat dapat dengan mudah bertransaksi menggunakan cryptocurrency yang dikonversi ke Rupiah melalui aplikasi e-wallet. Ini menjadi solusi ideal bagi masyarakat di wilayah terpencil yang sulit dijangkau oleh layanan perbankan konvensional.

Penelitian ini juga menekankan bahwa teknologi ini dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar ekonomi digital global. Dengan mengadopsi sistem pembayaran berbasis blockchain, Indonesia dapat mempercepat transformasi digitalnya dan menjadi pelopor dalam inovasi teknologi finansial. 

Integrasi ini juga mengurangi ketergantungan pada sistem perbankan tradisional yang memiliki biaya operasional tinggi, memberikan efisiensi dan aksesibilitas yang lebih luas.

Penulis: Indah Nurul Ainiyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun