Tantangan lainnya adalah kesenjangan pemahaman antara masyarakat, regulator, dan pengembang teknologi.Â
Oleh karena itu, kolaborasi antara semua pihak menjadi kunci untuk mengedukasi masyarakat tentang teknologi ini, mempermudah adopsi, dan memastikan sistem dapat diterapkan secara efektif.
Kondisi Regulasi Cryptocurrency di Indonesia
Di Indonesia, cryptocurrency saat ini dikategorikan sebagai aset digital, bukan alat pembayaran yang sah. Kebijakan ini dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang hingga kini belum mengizinkan penggunaannya untuk transaksi sehari-hari.Â
Keterbatasan regulasi ini menjadi salah satu penghalang utama dalam penerapan cryptocurrency yang terintegrasi dengan QRIS.
Namun, regulasi yang lebih fleksibel terhadap penggunaan cryptocurrency berpotensi mendorong inovasi di sektor ini. Dengan pengaturan yang tepat, cryptocurrency dapat menjadi alternatif alat pembayaran yang efisien, terutama untuk transaksi lintas negara yang sering kali memerlukan biaya tinggi dan waktu lama melalui sistem perbankan tradisional.Â
Regulasi yang mendukung juga harus mencakup kerangka kerja untuk memastikan transparansi, perlindungan konsumen, dan pencegahan kejahatan finansial.
Sebagai negara dengan populasi digital yang terus berkembang, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pelopor dalam adopsi teknologi pembayaran berbasis cryptocurrency di kawasan Asia Tenggara. Langkah ini dapat menempatkan Indonesia di garis depan transformasi ekonomi digital global.
Manfaat Integrasi Cryptocurrency dengan QRIS
Integrasi cryptocurrency dengan QRIS dapat memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia. Salah satu manfaat utamanya adalah efisiensi transaksi.Â