Mohon tunggu...
Fahrizal A.Z Mursalin
Fahrizal A.Z Mursalin Mohon Tunggu... -

Little boy, who desperately want to make books. Mmm, Like a writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Secangkir Cappuccino

25 November 2013   15:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:42 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“tempat itu penuh.” Timpal Rani.

“kapan kau lihat?”

“sekitar,” Rani melirik arlojinya. “tiga puluh menit yang lalu.”

“lalu.”

“apa?” Rani menoleh dengan cepat kearah Arie.

“ayo kita lihat.” Arie berjalan di depan Rani. Entah apa yang dirasakan oleh Arie, tapi ia merasa lupa tujuan utama ia datang ketempat ini.

“aku Rani.”

“Arie.”

-

Tempat yang pertama kali dicek oleh Rani adalah lantai dua, karena Rani memang menginginkannya sejak tadi. Rani sedikit berlari meninggalkan Arie menuju tempat yang kosong di dekat jendela. Ia seperti melampiaskan rasa kesalnya tadi ketika tidak mendapatkan tempat. Arie berhenti di depan lobi pemesanan, ia memesan secangkir cappuccino dingin. Arie menoleh kearah Rani yang sudah duduk manis di kursinya, ia mengisaratkan kepada Rani ingin memesan apa.

“oh berarti satu cappuccino dingin, satu cappuccino panas.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun