Mohon tunggu...
Fahrizal A.Z Mursalin
Fahrizal A.Z Mursalin Mohon Tunggu... -

Little boy, who desperately want to make books. Mmm, Like a writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Cerpen] Pukul Sebelas Malam di Brenabue

24 Desember 2013   18:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:32 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

John benar-benar diam. Tatapannya tajam kearahku. Aku seperti tidak mengenali dirinya lagi. “John.”

Ia masih diam. Sial, apa yang aku lakukan. Ini sangat sulit.

“John. Aku mohon.”  Ia masih menatapku dengan tajamnya.

“John, maafkan aku.”

John menarik nafas panjang lalu menghempasnya. “waktumu habis. Aku pergi.”

“John tunggu. Maafkan aku mengatakan itu. Aku sungguh menyesal.”

“kau tahu apa yang aku harapkan ketika aku diam?”

“apa, John?”

“sampai kapan kau akan merahasiakan tentang rindumu itu?”

Aku terdiam. John berlalu. Langkahnya sangat gontai akibat terlalu banyak minum hari ini. Sekarang,entah apa yang aku rasakan. Aku merasa, sikapku tadi tak perlu aku lakukan. Tapi, yah, sudahlah. Semuanya sudah terjadi.

Berjam-jam aku duduk merenungkan apa yang baru saja terjadi kepadaku. Sepuluh hari yang lalu aku sudah berhasil melupakan kerinduanku yang menyiksa itu karena John. Tapi sekarang, semuanya kembali merasuki fikiranku ketika aku merasa seorang diri lagi. Aku baru merasakan kehadiran John ketika ia meninggalkanku. Entah mengapa semua ini bisa terjadi padaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun