Mohon tunggu...
Fazil Abdullah
Fazil Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis itu berat, Sayang. Kau harus sediakan waktu dan dunia, yang seringnya tidak bersahabat.

Cerpen Perempuan yang Meminta Rokokmu dan Mogok di Hutan mendapat penghargaan dari Kompasiana (2017 dan 2018). _____________________________________________ linktr.ee/fazilabdullah 👈 merupakan pintu masuk menuju dunia karya saya. silakan masuk dan jelajahi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Arjuna Nganggur

6 Agustus 2024   15:16 Diperbarui: 6 Agustus 2024   18:56 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arjuna duduk di tepi kasur, menatap kosong ke arah dinding. Pikirannya melayang. Ke masa lalu, saat ia masih kuliah. Kuliah adalah masa-masa terbaik. Hepi selalu. Kongkow, ngegame, jalan-jalan, dan nonton film. Ke ruang kuliah, duduk saja. Gak datang it's ok, karena bisa titip absen. Tugas dan ujian kuliah, gampang. Karena bisa nyontek kawan.

"Apa salahku?" tanya Arjuna pada cicak di dinding.

"Ck ck ck ck...," Arjuna mendengar cicak seperti menyahut mengejek. "Dasar tak tahu diri," begitu Arjuna merasakan arti kata cicak.

"O, jadi guehh salah?! Jadi guehhhh gak bole bahagia selama kuliah? Jadi guehhhhhh kuliahhhh harus siapin skil buat kerja gituhhh? Eh, ituhh gue lagi kuliah, Monyet! Bukan lagi kursus pelatihan kerja? Elu ngerti gak sih, Nyet! Negara harusnya nyiapin lapangan pekerjaan seluas-luasnya buat kami-kami yang teraniaya  ini, tahu?! Ini semua salah Jokowi!" Arjuna berteriak-teriak sendiri.

Diambil karet, ditembak cicak itu. "Lu tahu apa sih, Nyet? Jadi orang yang solutip gitu napahh?!"

Arjuna merasa seperti orang gila. Ingin teriak, ingin menangis, ingin menghancurkan segalanya. Tapi ia kembali duduk di tepi kasur. Arjuna merasa putus asa. Arjuna merasa seperti orang bodoh. Belajar tinggi-tinggi, dapat gelar sarjana, tapi ujung-ujungnya nganggur dan putus asa dengan kenyataan hidup. Tambahan lagi seperti putus saraf. Brrrrrr......

Pagi itu, Arjuna bangun dengan mata sembab. Bukan karena habis nangis semalaman. Tapi karena kurang tidur, mikirin nasib.

Arjuna melihat pengumuman di Instagram. "Pemerintah membuka lowongan CPNS. Syarat: IPK minimal 3.00, SKCK, surat keterangan sehat, dan..." Arjuna terbahak. Pahit.

Dia punya IPK tinggi, tapi terganjal SKCK dan BPJS. Persyaratan yang tak masuk akal bagi pengangguran sepertinya. Itu baru dua persyaratan kelihatan diminta. Nanti entah apa lagi diminta syaratnya. Malas dia telusuri persyaratan CPNS. "Duluan banyak syarat, sebelum ikut tes. Padahal peluang lulus kecil selubang jarum. Njirr!"

"Harusnya Pemerintah itu kasih tes dulu. Kalo dah lulus baru penuhi persyaratan. Pasti semangat gue penuhi persyaratan administrasi! Gitu! Tul gak, Cak!" pada cicak Arjuna butuh validasi.

Arjuna merasa stres. Kepalanya sakit. Ia muak dengan birokrasi adminitrasi yang berbelit-belit. Muak dengan janji-janji manis pemerintah yang katanya membuka lapangan kerja seluas-luasnya tapi nyatanya sempit sesempit kamarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun