"Baiklah, Arjuna. Terima kasih sudah datang. Kami akan menghubungi Anda jika ada kabar baik," ucap si HRD dengan senyum manis yang terasa pahit bagi Arjuna. Senyumnya kek nenek sihir, celetuk hatinya.
Arjuna keluar dari gedung dengan langkah gontai. Pertualangan mencari kerja telah menggerogoti kepercayaan dirinya. Harga dirinya. Di hadapan HRD, ia merasa diploroti harga dirinya. Dirinya tercap; tidak berkualitas!
Selama ini, selama kuliah, di rumah, di kos, di lingkungan rumah, di sosial masyarakat, di dalam pangkuan negeri , dan bahkan di hdapan semestra raya penuh cinta, ia merasa pemuda baik-baik saja. Tapi tidak di depan HRD. HRD serasa penyihir pemakan jiwa. Jiwanya langsung lemah. "O, terkutuklah para HRD!" serapah Arjuna dalam hati.
Arjuna pulang ke kos dengan pikiran dan jiwa lelah. Busuk, sakit, pingin ngeluh, dan ngumpat. Tapi ngeluh, ngumpat ke siapa? Ke pacar? Gak terima pacarnya. Bukan tong sampah dan psikolog, katanya. Â Ke keluarga? Malah dioloki. Emang enak cari kerja?
"Cari cari cari tuh kerja. Rasain tuh deritanya cari kerja?!" Semprot Kakaknya. Dulu Kakaknya Dewi pernah didamprat Arjuna karena sibuk kerja kerja kerja sampai-sampai orang tua sakit di RS tidak dibesuk. Alasannya lagi kerja, deadline laporan akhir bulan. Â Arjuna marah besar pada Dewi. Lalu kini, Kakaknya punya momen tepat membalas Arjuna saat ia sibuk cari kerja.
Di kamar kosan sempitnya, Arjuna merenung. Lamaran ditolak lagi. Alasannya klasik: kurang pengalaman. Pengalaman dari mana? Kerja aja belum pernah.
Tiba-tiba, mata Arjuna tertuju pada iklan lowongan kerja di Instagram. "Dibutuhkan pegawai administrasi. Syarat: SKCK."
SKCK? Surat Keterangan Catatan Kepolisian. Arjuna garuk-garuk kepala. Punya catatan apa dia sama polisi? Paling pernah ditilang gara-gara nggak pakai helm.
Lupa ia lelah. Mendadak dapat semangat baru. Arjuna meluncur ke kantor polisi. Antrean mengular, bikin Arjuna pengen balik kanan bubar jalan. Tapi demi SKCK, Arjuna rela berkorban waktu dan tenaga.
Setelah dua jam menunggu, akhirnya Arjuna dipanggil. Seorang polisi dengan wajah sangar menatap Arjuna tajam.
"Mau bikin SKCK?" tanya polisi itu dengan suara berat.