Maka yang kau khawatirkan pun terjadi. Ketika setahun lagi kau akan menyelesaikan kuliahmu, istri Arya mengetahui kehadiranmu.
Kau pelacur, tuduhnya. Kau hampir mati saat kepalamu dibentur-bentur di dinding rumah kontrakanmu.
Kau tidak melawan. Kau menerima salah karena menyakiti hatinya. Tapi kau tak merasa salah dengan pernikahan sirimu.
Sebelum kesadaranmu lenyap ditelan gelap dan tubuhmu ambruk dengan kepala mengucur darah, lirih kau membela diri, "Aku bukan pelacur, Mbak. Kami nikah sirriii....." *** Â (Aceh, 29 Januari 2023)
-----
Tambahan:
Kisah ini merupakan kepingan dari kisah-kisah lain yang saling terkait. Acak dan kepingannya bisa dibaca dari manasuka. Bila tertarik, kepingan lain bisa dibaca di tautan berikut ini: