"Tapi kak,... " Ucap Hafidz tapi langsung disela oleh kakaknya.
"Tidak fidz, kamu percaya kan sama kakak kalo kakak disini baik-baik saja lagian tidak akan lama kan jika umroh. Kakak bisa berangkat Kapan-kapan. Kita berdo'a saja supaya suatu hari nanti kita diberi kesempatan datang ke tanah suci bersama. " Ujar kakaknya.
"Bener yaa kaa? " Tanya Hafidz ragu. Pasalnya pada saat wihdah wisuda Tahfidz, tidak mendapatkan tiket umroh. Tapi kali ini Hafidz dapat karena prestasi Hafidz yang luar biasa.
"Kakak benar benar benar tidak apa-apa. " Ucap kakaknya.
"Kalau begitu Terima kasih yaa kaa. " Ucap Hafidz sambil tersenyum.
"Kenapa kamu ini berterima kasih fidz, justru kakak yang harusnya berterima kasih karena kamu bisa membawa ibu ke tanah suci sana." Ucap kakaknya.
"Do'akan Wihdah yaa bu semoga suatu hari nanti wihdah bisa membawa ibu pergi haji. " Ucap Wihdah pada ibunya.
"Aamiinn.. Ibu bangga sama kalian berdua. " Ujar sang ibu sambil memeluk kedua anaknya.
BAGIAN 8
Hari itu tiba, hari dimana ibu dan Hafidz berangkat ke bandara untuk pergi ke tanah suci.
"Dah, ibu berangkat ya, tolong jaga rumah. Wihdah ingat kan pesan-pesan ibu? " Ucap ibunya kepada wihdah.
"Wihdah ingat bu. Terutama jika wihdah kesepian wihdah pergi saja ke rumah bibi Aisyah. " Jawab wihdah.