B. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis teori di balik "Good Business-Good Ethics" dan "Good Ethics-Good Business".
2. Menilai aplikasi praktis dari dua mitos tersebut dalam lingkungan bisnis.
II. TEORI
1. Good Business-Good Ethics
Teori "Good Business-Good Ethics" meyakini bahwa bisnis yang berorientasi pada keuntungan finansial yang optimal secara otomatis akan menerapkan praktik bisnis yang etis. Pandangan ini didasarkan pada asumsi bahwa keuntungan yang stabil dan maksimal akan tercapai melalui praktik bisnis yang adil, transparan, dan memperhatikan tanggung jawab sosial.
Teori ini menekankan bahwa pemegang saham yang puas dan keuntungan yang terus meningkat dapat menjadi indikator keberhasilan bisnis jangka panjang. Dengan memenuhi harapan pemegang saham, perusahaan diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung praktik bisnis etis.
Kritik terhadap teori ini mencuat terkait risiko terlupakannya tanggung jawab sosial perusahaan. Fokus pada profitabilitas mungkin dapat mengaburkan kebutuhan untuk berkontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Keberhasilan finansial yang besar tidak selalu diiringi oleh tanggung jawab sosial yang setara.
2. Good Ethics-Good Business
Teori "Good Ethics-Good Business" menekankan bahwa membangun dan memelihara reputasi perusahaan yang baik merupakan kunci utama untuk mencapai keberlanjutan jangka panjang. Prinsip ini didasarkan pada keyakinan bahwa konsumen dan pemangku kepentingan lainnya cenderung mendukung perusahaan yang dikenal karena integritas dan tanggung jawab sosial.
Teori ini memandang keterlibatan pemangku kepentingan, seperti pelanggan, komunitas lokal, dan karyawan, sebagai unsur kunci dalam menciptakan bisnis yang berkelanjutan. Dengan melibatkan pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan, perusahaan diharapkan dapat menciptakan nilai yang lebih luas dan membangun hubungan yang berkelanjutan.