Margin kontribusi adalah selisih antara harga jual dan biaya variabel per unit dimsum. Analisis CVP akan membantu dalam menghitung margin kontribusi ini. Margin kontribusi digunakan untuk menutupi biaya tetap dan mencapai laba.
5. Titik Impas (Break-even Point)
Analisis CVP akan mengidentifikasi titik dimana total pendapatan akan setara dengan total biaya (biaya variabel + biaya tetap), sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian atau laba. Dalam konteks bisnis dimsum, ini adalah jumlah dimsum yang harus dijual untuk mencapai titik impas.
6. Margin Laba
Setelah mencapai titik impas, setiap penjualan dimsum di atasnya akan berkontribusi pada margin laba. Analisis CVP membantu dalam mengidentifikasi sejauh mana peningkatan volume penjualan dapat memengaruhi laba bersih.
Dengan analisis CVP, pemilik bisnis dimsum dapat merencanakan strategi penetapan harga, produksi, dan penjualan yang lebih efisien. Mereka juga dapat mengukur risiko dan potensi keuntungan sebelum mengambil keputusan penting dalam bisnis dimsum. Dengan pemahaman yang baik tentang hubungan antara biaya, volume penjualan, dan laba, pemilik bisnis dapat mengelola bisnis mereka secara lebih efektif.
Contoh angka rencana bisnis dimsum:
1. Cost-Volume-Profit (CVP) Analysis:
Biaya produksi seporsi dimsum adalah Rp12.500 dan harga jualnya adalah Rp 20.000. Jika rencana penjualan untuk satu bulan adalah 1.000 porsi, maka:
- Pendapatan Total = 1.000 x Rp 20.000 = Rp 20.000.000
- Biaya Total = 1,000 x Rp 12.500 = Rp 12.500.000