Mohon tunggu...
Faza
Faza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Siber Asia

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Wacana Kritis sebagai Alternatif Membaca Sebuah Teks

23 Juli 2024   22:54 Diperbarui: 23 Juli 2024   22:58 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Analisis Wacana Kritis

Kata Wacana sering kali muncul dalam bentuk lisan atau tulisan. Dimana akan muncul saat seseorang memberikan pernyataan sebagai tanggapan terhadap satu topik. Topik yang dimaksud tidak hanya satu bidang tetapi juga pada juga bidang lain seperti sosial , budaya , politik , seni dan lainnya .

Menurut J.S.Badudu menyatakan wacana adalah :

1.) Rentetan kalimat berkaitan yang menghubungkan proposisi satu dengan lainnya dan membentuk satu kesatuan yang menjadi makna serasi dikalimat tersebut.

2.) Kesatuan Bahasa terlengkap dan terbesar diatas kalimat dengan koherensi dan kohesi yang tinggi , berkesinambungan yang mampu memiliki awal dan akhir yang nyata serta disampaikan secara tertulis maupun secara lisan.

Analisis Wacana terdapat 3 sudut pandang mengenai Bahasa :

1. Bahasa dilihat sebagai jembatan antara manusia dengan objek diluar dirinya. Digunakan untuk menggambarkan tata aturan kalimat , Bahasa serta pengertian bersama. Wacana diukur berdasarkan pertimbangan kebenaran atau ketidak benaran menurut Sintak Sis dan Sematik.

2. Subjek sebagai faktor pusat dalam kegiatan dan hubungan sosialnya. Dimaksudkan sebagai satu analis untuk membongkar maksud dan makna tertentu.

3. Bahasa sebagai representasi yang berperan dalam membentuk subjek tertentu , tema , wacana tertentu atau strategi di dalamnya. Digunakan untuk membongkar kuasa yang ada dalam setiap proses Bahasa.  

Ciri - Ciri Analisis Wacana Kritis

Beberapa hal ciri sebuah Analisis Wacana Kritis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun