Mohon tunggu...
FAYAKUNARTO
FAYAKUNARTO Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana

NIM : 55522120033 - Mahasiswa Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen : Prof. Dr. Apollo M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memahami Kriteria Transendental Kantian Dalam Audit Investigasi Umum dan Perpajakan - Prof. Apollo

13 Juni 2024   23:49 Diperbarui: 14 Juni 2024   00:03 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metode 4:12 dalam kategori Transendental Kantian mengacu pada cara Immanuel Kant mengklasifikasikan bentuk-bentuk pengetahuan manusia dalam karyanya "Critique of Pure Reason". Dalam bagian ini, Kant membagi penilaian atau proposisi yang dapat dibuat oleh pikiran manusia ke dalam empat kategori utama, yang masing-masing terbagi menjadi tiga subkategori. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai setiap kategori dan subkategorinya:

1. Quantity (Kuantitas)

Kuantitas berkaitan dengan sejauh mana sesuatu diterapkan atau diterima dalam pikiran. Ini mengacu pada jumlah atau cakupan dari apa yang sedang dinilai.

  • Universal (Umum): Menyangkut keseluruhan atau semua anggota dari suatu kategori.
  • Particular (Khusus): Menyangkut beberapa anggota dari suatu kategori.
  • Singular (Tunggal): Menyangkut satu anggota tertentu dari suatu kategori.

2. Quality (Kualitas)

Kualitas berkaitan dengan sifat atau keadaan dari apa yang sedang dinilai, apakah sesuatu itu menegaskan, menegasikan, atau tidak terbatas.

  • Affirmative (Afirmatif): Menegaskan sesuatu tentang subjek.
  • Negative (Negatif): Menegasikan sesuatu tentang subjek.
  • Infinite (Tak Terbatas): Menyatakan bahwa subjek memiliki sifat yang tidak terbatas.

3. Relation (Relasi)

Relasi berkaitan dengan cara dua atau lebih hal berhubungan satu sama lain dalam pikiran.

  • Categorical (Kategoris): Hubungan sederhana dan langsung antara subjek dan predikat.
  • Hypothetical (Hipotetis): Hubungan bersyarat antara dua proposisi.
  • Disjunctive (Disjungtif): Hubungan antara beberapa alternatif.

4. Modality (Modalitas)

Modalitas berkaitan dengan cara suatu proposisi dikualifikasikan dalam hal kemungkinan, kenyataan, atau kepastian.

  • Problematic (Problematik): Menyatakan kemungkinan.
  • Assertoric (Asertorik): Menyatakan kenyataan.
  • Apodictic (Apodiktik): Menyatakan kepastian yang tak terbantahkan.

Kant menggunakan kategori-kategori diatas untuk memahami bagaimana pikiran manusia membentuk pengalaman dan pengetahuan. Menurutnya, pikiran manusia secara aktif mengorganisir pengalaman kita melalui kerangka kategori ini. Dengan demikian, kategori ini adalah elemen fundamental dalam epistemologi Kantian, yang menjelaskan bagaimana kita bisa memiliki pengetahuan a priori (pengetahuan yang independen dari pengalaman).

Kategori-kategori Transendental Kantian memberikan struktur bagi pemahaman kita tentang penilaian dan proposisi. Mereka membantu menjelaskan bagaimana kita secara konseptual mengatur dan memahami dunia melalui pikiran kita, yang menurut Kant, memungkinkan pengalaman dan pengetahuan.

Bagaimana Cara audit memenuhi 4 kategori untuk menemukan Judgments and Categorise (temuan audit umum dan atau Perpajakan) ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun