Mohon tunggu...
FAYAKUNARTO
FAYAKUNARTO Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa Magister Akuntansi - Universitas Mercu Buana

NIM : 55522120033 - Mahasiswa Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen : Prof. Dr. Apollo M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Memahami Kriteria Transendental Kantian Dalam Audit Investigasi Umum dan Perpajakan - Prof. Apollo

13 Juni 2024   23:49 Diperbarui: 14 Juni 2024   00:03 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk melakukan audit yang memenuhi empat kategori dari Metode 4:12 Kategori Transendental Kantian dan untuk menemukan serta mengkategorikan temuan audit (baik dalam audit umum maupun audit perpajakan), auditor dapat mengikuti pendekatan sistematis berdasarkan masing-masing kategori: Quantity, Quality, Relation, dan Modality. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil auditor dalam setiap kategori untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan temuan audit:

Input sumber gambar
Input sumber gambar

1. Quantity (Kuantitas)

Langkah-langkah:

  • Universal (Umum): Mulai dengan mengumpulkan dan mengevaluasi keseluruhan data terkait yang mencakup semua transaksi atau kejadian dalam periode audit. Contoh: Audit perpajakan memerlukan analisis seluruh laporan keuangan dan dokumen pendukung selama lima tahun terakhir untuk memastikan bahwa semua pendapatan telah dilaporkan.
  • Particular (Khusus): Fokus pada subset data yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu, seperti volume transaksi yang tinggi atau area dengan risiko tinggi. Contoh: Dalam audit umum, auditor mungkin memilih beberapa transaksi besar dalam periode tertentu untuk diperiksa lebih lanjut.
  • Singular (Tunggal): Identifikasi dan penyelidikan terhadap satu transaksi atau kejadian tertentu yang mencurigakan atau signifikan. Contoh: Memeriksa satu klaim pengurangan pajak yang sangat besar untuk memastikan keabsahannya.

Implementasi:

  1. Pengumpulan Data: Kumpulkan semua data relevan untuk periode audit.
  2. Penyaringan Data: Gunakan analisis risiko untuk memilih subset data yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
  3. Penyelidikan Spesifik: Teliti transaksi atau kejadian tunggal yang tampak mencurigakan atau memiliki dampak besar.

Input sumber gambar
Input sumber gambar

2. Quality (Kualitas)

Langkah-langkah:

  • Affirmative (Afirmatif): Menyatakan dan mendokumentasikan temuan yang menunjukkan kepatuhan atau keberhasilan sistem kontrol. Contoh: Mencatat bahwa prosedur pengendalian internal yang efektif telah diterapkan dan diikuti.
  • Negative (Negatif): Mengidentifikasi dan mendokumentasikan pelanggaran atau ketidaksesuaian dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku. Contoh: Menemukan dan melaporkan ketidaksesuaian dalam laporan pengeluaran.
  • Infinite (Tak Terbatas): Menyatakan kondisi yang lebih umum yang dapat mempengaruhi hasil audit, seperti risiko inheren dalam sistem. Contoh: Menilai risiko bahwa praktik pengurangan pajak yang berlebihan dapat berlanjut tanpa pengawasan yang memadai.

Implementasi:

  1. Penilaian Kepatuhan: Verifikasi bahwa prosedur dan kebijakan yang ada diikuti dengan benar.
  2. Identifikasi Ketidaksesuaian: Temukan dan dokumentasikan ketidaksesuaian atau pelanggaran yang terjadi.
  3. Penilaian Risiko Umum: Evaluasi risiko yang luas yang dapat mempengaruhi audit dan hasilnya.

Input sumber gambar
Input sumber gambar

3. Relation (Relasi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun