Untuk melakukan audit yang memenuhi empat kategori dari Metode 4:12 Kategori Transendental Kantian dan untuk menemukan serta mengkategorikan temuan audit (baik dalam audit umum maupun audit perpajakan), auditor dapat mengikuti pendekatan sistematis berdasarkan masing-masing kategori: Quantity, Quality, Relation, dan Modality. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil auditor dalam setiap kategori untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan temuan audit:
1. Quantity (Kuantitas)
Langkah-langkah:
- Universal (Umum): Mulai dengan mengumpulkan dan mengevaluasi keseluruhan data terkait yang mencakup semua transaksi atau kejadian dalam periode audit. Contoh: Audit perpajakan memerlukan analisis seluruh laporan keuangan dan dokumen pendukung selama lima tahun terakhir untuk memastikan bahwa semua pendapatan telah dilaporkan.
- Particular (Khusus): Fokus pada subset data yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu, seperti volume transaksi yang tinggi atau area dengan risiko tinggi. Contoh: Dalam audit umum, auditor mungkin memilih beberapa transaksi besar dalam periode tertentu untuk diperiksa lebih lanjut.
- Singular (Tunggal): Identifikasi dan penyelidikan terhadap satu transaksi atau kejadian tertentu yang mencurigakan atau signifikan. Contoh: Memeriksa satu klaim pengurangan pajak yang sangat besar untuk memastikan keabsahannya.
Implementasi:
- Pengumpulan Data: Kumpulkan semua data relevan untuk periode audit.
- Penyaringan Data: Gunakan analisis risiko untuk memilih subset data yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut.
- Penyelidikan Spesifik: Teliti transaksi atau kejadian tunggal yang tampak mencurigakan atau memiliki dampak besar.
2. Quality (Kualitas)
Langkah-langkah:
- Affirmative (Afirmatif): Menyatakan dan mendokumentasikan temuan yang menunjukkan kepatuhan atau keberhasilan sistem kontrol. Contoh: Mencatat bahwa prosedur pengendalian internal yang efektif telah diterapkan dan diikuti.
- Negative (Negatif): Mengidentifikasi dan mendokumentasikan pelanggaran atau ketidaksesuaian dengan kebijakan dan peraturan yang berlaku. Contoh: Menemukan dan melaporkan ketidaksesuaian dalam laporan pengeluaran.
- Infinite (Tak Terbatas): Menyatakan kondisi yang lebih umum yang dapat mempengaruhi hasil audit, seperti risiko inheren dalam sistem. Contoh: Menilai risiko bahwa praktik pengurangan pajak yang berlebihan dapat berlanjut tanpa pengawasan yang memadai.
Implementasi:
- Penilaian Kepatuhan: Verifikasi bahwa prosedur dan kebijakan yang ada diikuti dengan benar.
- Identifikasi Ketidaksesuaian: Temukan dan dokumentasikan ketidaksesuaian atau pelanggaran yang terjadi.
- Penilaian Risiko Umum: Evaluasi risiko yang luas yang dapat mempengaruhi audit dan hasilnya.
3. Relation (Relasi)