Kesadaran Lia sebagai ibu, baru hadir ketika ia berusaha pergi ke berbagai tempat, mengobati disleksia yang idap oleh Agil. Dari berbagai tempat yang datangi Lia dan Agil, tak memberikan solusi terhadap disleksia yang di idap Agil.
Namun dalam perjalanan tersebut, Lia mendapatkan kesadaran bahwa “kebahagiaan seorang anak” adalah segalanya. Bukan keinginan orang tua yang harus di paksakan kepada anak, karena “setiap anak terlahir sempurna”.
Adapun makna “sempurna” tersebutlah, yang perlu di perluas, karena bisa jadi definisi sempurna menurut seorang anak dan orang tua akan berbeda. Namun film Wonderful Life rasanya, memberi pemahaman kepada saya tentang arti mendengarkan, merasakan, melihat lebih dekat apa yang ada apa seorang anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H