[caption caption="Dok. static6.com | Sikdam Hasyim Aktivis Hak-hak Kaum Distabilitas"][/caption]
Siang itu, saya duduk dibangku peserta sebuah acara di Wisma Nusantara, Jakarta. Acara tersebut bertemakan anak muda pemberi inspirasi, jujur acara tersebut baru saya ketahui sehari sebelum acara dimulai, beruntung saya masih mendapatkan kursi untuk mengikuti acara tersebut.
Acara pun dimulai dengan membukaan dari pihak penyelenggara dan lain sebagainya, hadir juga beberapa sambutan dari pejabat publik yang sering terlihat di televisi kala itu. Namun bukan itu yang menjadi fokus saya saat itu, akan tetapi sosok muda seperti apa yang akan mengisi acara tersebut.
Dipanggillah seorang pemuda bernama Sikdam Hasyim oleh pembawa acara, seluruh hadirin mencari dimana keberadaan pemuda tersebut. Rasa penasaran pun ada dalam diri ini, dari belakang panggung seorang wanita turut juga seorang pemuda yang sedang memegang pundaknya, lalu mengarahkan menuju sofa yang telah disediakan untuk para pembicara. Setelah pemuda tersebut duduk, wanita itu pun pergi menuju belakang panggung kembali.
Heran sempat menyelimuti, pemuda inikah yang menjadi sosok inspirasi tersebut? Ya, pemuda yang dituntun itu adalah Sikdam Hasyim yang dipanggil oleh pembawa acara, dan ia adalah seorang distabilitas.
Sempat terdengar nada nyiyir dari para peserta yang hadir, namun saya abaikan hal itu, karena saya belum tahu secara spesifik yang dikerjakan Sikdam. Keyakinan saya dalam acara tersebut, penyelenggara tidak mungkin salah memilih orang dalam berbicara pada forum yang dihadiri sekitar 500 ratus peserta.
Sikdam Hasyim Cahaya Benderang yang Hadir dari Balik Dunia Gelap
Sikdam pun mulai berkisah tentang kehidupannya, ia pun mengawali pembicaraannya dengan menyatakan diri bahwa dirinya adalah seorang distabilitas. Akan tetapi, distabilitas yang ia alami tersebut bukanlah pembawaan dari lahir, namun terjadi ketika pada tahun 2010 dimana ia mengalami kecelakaan mobil di kawasan Ciputat. Dari kecelakaan tersebut, ia kehilangan penglihatannya secara total.
Pasca kecelakaan tersebut, Sikdam menatap buram kehidupannya. Depresi menyelimuti diri Sikdam hingga akal tidak mampu memberikan kejernihan pikiran. Sempat ia mengurung diri di rumah karena tidak percaya diri dengan apa yang dialaminya, bahkan menurut penuturan Sikdam, ia sempat ingin mengakhiri hidupnya kala itu.
[caption caption="Dok. Pri | Saat Sikdam memulai kisahnya yang ketika siapapun mendengar akan kagum akan apa yang dilakukan"]

Namun Tuhan memberikan seorang ibu yang luar biasa kepada Sikdam, dimana suatu ketika Sikdam diajak ketempat perkumpulan distabilitas, kemudian ibunya memberikan motivasi bahwa ia masih diberikan kesempatan hidup yang lebih beruntung dari pada teman-teman yang lain. Karena Tuhan hanya mengambil penglihatannya saja, tidak pengambil segala indra yang dimilikinya, mulai dari situ Sikdam mulai berdamai dengan dirinya juga bersyukur dengan keadaannya.
Dari motivasi yang diberikan ibunya tersebutlah, Sikdam menemukan titik balik dalam hidup, yang kemudian menghadirkan kepercayaan diri untuk menjalani kehidupan secara berani. Baginya, keterbatasan bukan lagi menjadi halangan untuk memberikan kontribusi kepada diri, keluarga, nusa dan bangsanya.
Kontribusi nyata pun diberikan oleh Sikdam, dimana ia mendirikan Young Voices Indonesia. Lewat Young Voices Indonesia-lah, Sikdam menyuarakan hak-hak para penyandang distabilitas. Menurut penuturan Sikdam, Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang paling lengkap perundang-undangan dalam perlindungan kepada kaum distabilitas dari pada negara-negara Asia lainnya, namun yang disayangkan oleh Sikdam adalah realisasi dari undang-undang tersebut belum maksimal.
Harapan Sikdam dan kaum distabilitas lainnya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dicintai adalah, agar masa kedepan mampu merealisasikan berbagai undang-undang yang telah ada, terkhusus perlakuan kepada kaum distabilitas, karena sekitar 10% warga dari negara ini adalah penyandang distabilitas. Oleh karenanya, butuh perhatian yang sangat khusus tentang hal tersebut menurut Sikdam, karena kaum dsitabilitas pun butuh pengakuan dari negara secara khusus.
[caption caption="Dok. Sikdam Hasyim | Sikdam bersama keluarga kerajaan Inggris"]

Kalau dilihat dari sudut pandang kemanusiaan, Sikdam telah banyak memberikan penyuluhan kepada mereka sesama distalibilitas untuk lebih mandiri dan percaya diri dalam menghadapi kehidupan. Memang tidak mudah menurut Sikdam, akan tetapi hal tersebut terus dilakoninya karena rasa kepedulian dan satu rasa. Sehingga sampai saat ini Sikdam masih melakukan hal tersebut, yang juga di dukung oleh teman-teman dari Young Voices Indonesia.
Dalam sudut pandang saya, Sikdam bersama Young Voices Indonesia adalah sebuah cahaya yang memberikan cercah harapan bagi kaum distabilitas. Sikdam berupa untuk memberikan kontribusi kepada negara yang di cintainya, dengan apa yang ia miliki, walau ia dipandang memiliki kekurang oleh sebagian orang normal.
Young Voices Indonesia juga memberikan edukasi yang sangat komprehensif kepada mereka kaum distabilitas, baik dalam komunikasi, pendidikan, pekerjaan dan lain sebagainya. Selain dari pada itu, Young Voices Indonesia memberikan pengetahuan akan perundang-udangan kaum distabilitas di Indonesia, sehingga para kaum distabilitas mengetahui apa saja hak yang bisa didapatkan oleh mereka dari negara.
Tidak hanya melulu berbicara tentang hak, namun juga Young Voices Indonesia memberikan arahan juga kewajiban, bagaimana seorang distabilitas mempunyai kapasitas yang baik sebagai warga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
[caption caption="Dok. Sikdam | Sikdam dalam salah satu lawatan keluarga negeri"]

Usahanya keras yang dihadirkan Sikdam pun berbuah manis, tepat pada bulan Februari tahun 2014. Sikdam diganjar penghargaan Internasional of Youngth People, dari kerajaan Inggris. Hal yang menjadi luar biasa, penghargaan yang diterimanya adalah hasil seleksi dari seluruh kegiatan sosial yang ada di dunia. Perlu diketahui juga, penghargaan ini diakui oleh 114 negara dunia, dan penyerahan penghargaan langsung diberikan oleh pangeran Philihp.
Menurut penuturan Sikdam apa yang telah Sikdam capai menurutnya tidak ada apa-apanya, akan tetapi yang menurutnya hal yang luar-biasa bukan karena penghargaan yang ia terimanya atau bukan karena ia mendapatkan penghargaan yang diakui oleh berbagai negara, bukan karena itu semua. Menurutnya hal yang luar-biasa adalah saya mendapatkan penghargaan sebagai orang Indonesia pertama dalam keadaan distabilitas.
Setelah mendapatkan penghargaan tersebut, Sikdam banyak memberikan motivasi kepada mereka kaum distabilitas, tidak hanya di Indonesia namun juga diberbagai negara. Kepantasan itu memang patut diberikan kepada Sikdam, karena sebelumnya juga Sikdam pernah mewakili Indonesia dalam konferensi kaum distabilitas internasional yang diadakan di Kenya pada tahun 2013. Dimana acara tersebut membahas berbagai isu tentang distabilitas yang ada di dunia internasional, dan salah satu perwakilan dari Indonesia adalah Sikdam.
[caption caption="Dok. Sikdam| Dalam sebuah kegiatan di luar negeri"]

Selain dari pada itu, kegiatan sosial yang dilakukan Sikdam adalah English Social Class. Pun kelas yang diadakan oleh Sikdam adalah dikawasan perkampungan tidak jauh dari sekolah dimana ia bekerja, ia memberikan kelas bahasa inggris gratis bagi masyarakat sekitar. Jangan heran mengapa bisa Sikdam mengajar bahasa Inggris, karena selain sebagai aktifis yang menyuarakan hak-hak kaum distabilitas, Sikdam juga adalah seorang guru bahasa Inggris disalah satu sekolah SMA yang terkemuka di daerah Tigaraksa, Tangerang, Banten.
Adapun kata penutup yang jujur membuat mata saya berkaca-kaca dalam penuturan Sikdam adalah, “Menjadi distabilitas adalah berkah dan anugrah untuk saya, namun tolong kepada semua orang yang hadir, jangan lupakan kami sebagai warga Indonesia, dan teruslah libatkan kami dalam berbagai keputusan”
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI