Mohon tunggu...
Fawwas Aufa
Fawwas Aufa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas kedokteran, program studi psikologi universitas syiah kuala.

Saya adalah seorang anak yang sangat suka mengembangkan diri saya, dan saya selalu memanfaatkan peluang yang ada.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pola Asuh Otoriter (Strict Parents) Terhadap Perilaku Sosial Remaja

18 Maret 2024   13:55 Diperbarui: 18 Maret 2024   13:58 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Kemandirian dan pengambilan keputusan

Pola asuh otoriter biasanya cenderung menghambat kemandirian pada remaja, anak anak dalam lingkungan otoriter mungkin kurang memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi keterampilan pengambilan keputusan karena mungkin memiliki sedikit kesempatan untuk mengembangkan keterampilan mengambil keputusan, karena keputusan sering di ambil oleh orang tua, sehingga biasanya anak yang mendapat pola asuh otoriter tingkat kemandiriannya lebih rendah di bandingkan anak yang mendapat pola asuh lainnya.

2. Keterampilan berkomunikasi

Berkomunikasi tentu merupakan hal yang sangat penting bagi remaja, entah itu berkomunikasi dengan teman, partner, atau siapapun itu, namun anak-anak yang tumbuh dengan menerima pola asuh otoriter berkemungkinan akan mengalami kesulitan dalam mengembangkan keterampilan berkomunikasi atau hubungan interpersonal yang sehat, karena terbiasa menerima pola asuh otoriter membuat mereka kakan sulit untuk berekspresi dan dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam berinteraksi dengan orang lain, dan di fase remaja juga pasti banyak berinteraksi dengan teman atau lingkungan sosial nya, dan jika remaja memiliki keterampilan berkomunikasi yang rendah pastinya akan menyulitkan individu tersebut dalam bersosialisasi.

3. Rendahnya kemampuan bersosialisasi

Anak remaja yang mendapat pola asuh otoriter biasanya cenderung akan mengalami kesulitan dalam bersosialisasi, karena biasanya anak cenderung tidak percaya diri, kurang mandiri, sulit mengatasi konflik, dan pegendalian emosi yang rendah membuat remaja yang mendapat pola asuh otoriter dari orang tuanya sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial, dan hal hal seperti ini dapat mempengaruhi kemampuan bersosialisasi anak ataupun remaja.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penting bagi orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter untuk memahami dampak negatifnya terhadap perilaku sosial remaja, pola asuh otoriter sangat berpengaruh banyak terhadap kehidupan anak, dengan orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter berdampak pada perilaku sosial remaja, dimana terdapat banyak pengaruh buruk terhadap perilaku sosial remaja, karena berbagai batasan dan aturan yang ditetapkan pengasuh membuat rendahnya faktor-faktor yang harusnya bisa menunjang perilaku sosial anak menjadi lebih baik lagi.

Agar dampak negatif pada pola asuh otoriter berkurang, dan untuk memaksimalkan dampak positifnya, orang tua perlu menciptakan lingkungan yang mendukung anak untuk berekspresi dan berkembang, menerapkan pendekatan asuh yang lebih mendukung dan melibatkan, menciptakan ruang untuk remaja berbicara dan mengutarakan pendapat, dan memberikan kepercayaan pada mereka untuk membuat keputusan dan belajar bertanggung jawab, ini juga turut berperan dalam memperkuat rasa kemandirian. 

Orang tua juga harus aktif mendukung kegiatan sosial, orang tua yang memfasilitasi interaksi anak dengan teman juga dapat membantu remaja mengembangkan keterampilan sosial yang positif. Dengan demikian di harapkan remaja dapat tumbuh sebagai individu yang lebih percaya diri, dan mampu berinteraksi dan bersosialisasi secara sehat dalam lingkungan sosial mereka.

REFERENSI:

-Makagingge, M., Karmila, M., Chandra, A, Anita. (2019). Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Sosial Anak. Yaa Bunayya;Jurnal Pendidikan anak usia dini. 3(2).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun