Mohon tunggu...
FAUZUL IKFANINDIKA
FAUZUL IKFANINDIKA Mohon Tunggu... Guru - Redaktur

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Hebat adalah Pendengar yang Baik

25 Agustus 2023   06:12 Diperbarui: 25 Agustus 2023   06:35 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, berusahalah untuk tetap fokus pada saat ini dan jika kita ternyata tidak mengikuti pembicaraan, jangan ragu untuk meminta lawan bicara untuk mengulangi apa yang telah disampaikan. Hal ini mungkin terasa menyebalkan, namun meminta klarifikasi sebenarnya menunjukkan bahwa kita berkomitmen untuk memahami apa yang disampaikan.

Jangan takut juga ketika ada jeda, tidak masalah jika kita diam sejenak untuk memikirkan bagaimana respon kita. Begitu juga ketika lawan bicara melakukan hal yang sama. Semua perubahan ini mungkin terlihat kecil, namun jika dilakukan bersamaan maka bisa membuat perubahan yang besar.

Bagaimana jika kita sedang berada dalam situasi yang sulit, misalnya ketika tidak sepakat dengan orang lain atau menghadapi orang yang sedang marah? Mungkin perlu dipahami, konflik adalah bagian alami dari interaksi manusia. Namun untuk bisa menyampaikan ketidaksetujuan secara konstruktif, diperlukan kemampuan mendengarkan yang baik dan komunikasi yang efektif.

Untuk menyelesaikan konflik, kita harus berada dalam kondisi yang tenang. Jangan bersikap defensif atau agresif karena hal itu hanya akan memperburuk situasi. Fokuslah untuk memahami sudut pandang orang lain. Jangan sibuk berusaha menjelaskan sesuatu, tapi gunakan pertanyaan terbuka untuk mengetahui akar masalahnya. Carilah kesamaan di antara poin yang bersebelahan. Selanjutnya, berusahalah untuk menemukan solusi terbaik yang bisa mengakomodasi keinginan para pihak.

Mungkin saja tidak semua yang kita inginkan akan kita dapatkan, begitu juga dengan orang lain. Namun, solusi yang diambil diharapkan bisa menyelesaikan konflik. Hal ini merupakan tantangan yang sebenarnya dalam berlatih mendengar dengan seksama. Namun, dengan latihan yang tertata, kita dapat menavigasi situasi ini dengan sempurna.


Editor : Fauzul Ikfanindika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun