BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian Filsafat Komunikasi
Secara etimologi, filsafat adalah istilah atau kata yang berasal dari bahasa yunani yaitu "philosophia". Kata itu terdiri dari dua kata yaitu "philos" dan "shopia", philos artinya cinta, pecinta, mencintai dan shopia artinya kebijakan, kearifan, hikmah dan hakikat kebenaran. Jadi secara harfiah istilah filsafat adalah cinta pada kebijaksanaan atau kebenaran yang hakiki.Â
Filsafat merupakan suatu ilmu yang mempelajari kajian pengetahuan secara mendasar dan umum mengenai persoalaan yang berkaitan dengan dasar, metode, asumsi, dan implikasinya. Menurut Immanuel Kant, filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuam yang mejadi persoalan tentang apa yang diketahui (metafisika), yang dilakukan (etika), yang menjadi harapan (agama), serta yang menjadi hakikat seorang manusia (antoropologi).Â
Studi filsafat dipersiapkan sejak duduk di bangku mahasiswa guna dapat menempatkan masalah-masalah yang harus ditangani dalam konteks yang lebih luas dan lebih mendalam.
Filsafat Komunikasi adalah ilmu yang menganalisis pemahaman secara fundamental serta metodologis yang meliputi beberapa dimensi berdasarkan sifat, tatanan, tujuan, fungsi, serta teknik dan metode komunikasi. Filsafat komunikasi merupakan masalah berpikir sebagai fungsi komunikator yang perlu dipahami secara mendalam.Â
Dari proses komunikasi yang begitu rumit namun tidak sederhana, perlu dilakukan komunikasi dan refleksi untuk memperoleh perspektif yang lebih luas dan komprehensif. Refleksi pada proses komunikasi biasanya terkandung dalam disiplin filsafat komunikasi.Â
Menurut Prof Onong Uchjana Effendi (2003: 321), filsafat komunikasi adalah teori dan disiplin proses komunikasi yang lebih mendalam, mendasar, metodologis, sistematis, analitis, kritis, dan komprehensif, termasuk bidang dan kodratnya. tujuan, fungsi, teknik dan metode.
2.2Â Kajian Pendekatan Ontologi dalam Penggunaan Media Sosial di Era DigitalisasiÂ
Ontologiadalahsalahsatucabangdarifilsafatyangpadaintinya mempertanyakan Apa? (What it is?). Ontologi adalah studi tentang makna dari "ada" dan "berada". Ciri-ciri esensial dari yang ada dalam dirinya sendiri, menurut bentuknya yang paling abstrak (Suparlan, 2005).Â