Estetika merupakan salah satu unsur yang terdapat dalam olahraga. Estetika dalam olahraga adalah sesuatu yang dapat dicerna oleh pancaindera yang berupa unsur-unsur seni serta keindahan yang dijadikan tolak ukur prestasi. Nilai estetika dalam olahraga dapat kita lihat dari pelaksanaan olahraga tersebut, estetika dalam olahraga tidak dapat dihilangkan, karena estetika merupakan daya tarik olahraga yang membuat orang tertarik untuk melakukan atau hanya menikmati olahraga. Sementara analisis etika olahraga telah menjadi pusat perhatian filosofi olahraga baru-baru ini, dua dekade terakhir telah terlihat minat yang bangkit kembali pada analisis estetika olahraga (Edgar, 2013b; Lacerda, 2012a).
Studi tentang estetika dan olahraga berfokus pada dua bidang utama. Yang pertama menyangkut relevansi kualitas estetika dengan pengalaman bermain dan menonton olahraga. Apakah olahraga menimbulkan nilai estetika? Jika ya, apakah nilai-nilai ini dan apakah itu melekat atau hanya terkait dengan olahraga? Yang kedua membahas hubungan antara olahraga dan seni. Apakah olahraga salah satu seni? Jika ya, apa yang membuat olahraga menjadi seni? Pelopor awal dari diskusi ini adalah karya klasik C. L. R. James '(1963), Beyond a Boundary. Dalam analisis seminalnya tentang kriket, James mengeksplorasi identitas antara olahraga dan seni, dengan alasan bahwa keduanya menghasilkan kesenangan estetika karena keduanya diciptakan untuk menjadi indah.
Di era sekarang olahraga tidak hanya sekedar hasil akhir menang atau kalah, melainkan gaya permainan pun ikut menjadi pertimbangan apresiasi publik, walaupun seseorang menang tetapi dengan cara yang membosankan maka akan menjadi kritikan publik, sementara itu jika kalah tetapi dengan cara yang layak dan menghibur maka akan mendapatkan banyak pujian, hal ini sering terjadi pada pertandingan-pertandingan olahraga beregu yang mengandalkan strategi. Terkadang bagi pelaku olahraga pun menjadi dilema, harus berorientasi pada kemenangan atau harus memenuhi keinginan penonton hal ini dapat menimbulkan beberapa konflik kepentingan. Karena pada masa ini pelaku olahraga tidak hanya dituntut untuk menang atau berprestasi, melainkan juga harus tampil menghibur, jadi keindahan estetika merupakan nilai olahraga bagi pemain dan penontonnya.
Puritan memperoleh kesenangan estetika dari permainan yang bagus. Puritan tidak memiliki kesetiaan kepada tim tertentu tetapi menghargai prestasi keunggulan atletik hanya berdasarkan prestasi mereka. Mereka menghargai permainan yang bagus, karena orang mungkin menghargai sebuah karya seni tanpa mengetahui atau peduli tentang identitas senimannya. Partisan mendukung kebajikan dalam mendukung tim tertentu, bahkan saat tim itu bermain buruk. Loyalitas adalah yang terpenting bagi partisan, dan mereka mengikuti tim mereka melalui saat-saat baik dan buruk. Partisan biasanya mendukung tim favorit mereka dengan bersemangat, dan mereka mendukung kesuksesan tim mereka.
9.3 Jalan-jalan di Alam Liar: Olahraga Dinikmati sebagai Sebuah Kontes
Olahraga tidak hanya mencakup aktivitas fisik, tetapi juga kompetisi dan kompetisi yang ditentukan dalam rencana kegiatan olahraga, baik dalam bentuk pertandingan resmi atau, dalam beberapa hal, kompetisi tidak terjadwal (Lubis, 2018). Dalam kehidupan modern, olahraga telah menjadi bagian integral dari masyarakat Selain manfaatnya bagi kesehatan, olahraga juga merupakan sarana peningkatan kinerja, pengembangan karakter, dan hubungan sosialÂ
Persaingan dalam olahraga merupakan salah satu aspek yang membuat olahraga menjadi menarik dan menantang Kompetisi resmi seperti Olimpiade, Piala Dunia, dan liga profesional memberikan platform bagi para atlet untuk menunjukkan keahlian mereka. Acara-acara ini tidak hanya menunjukkan keterampilan fisik, tetapi juga strategi, kerja sama tim, dan kekuatan mental Atlet yang bertanding di level ini menjadi inspirasi bagi banyak orang dan menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, kesuksesan luar biasa bisa diraih.
Selain turnamen resmi, ada juga turnamen yang tetap efektif meski tidak direncanakan. Misalnya, bermain sepak bola bersama teman di taman atau lari sore bersama. Meski tidak diselenggarakan secara formal, kegiatan ini memberikan rasa kompetitif dan menyenangkan bagi peserta Ini juga memberikan kesempatan untuk berlatih dan meningkatkan keterampilan tanpa tekanan dari kompetisi resmi.
Manfaat olahraga kompetitif tidak terbatas pada aspek fisik saja. Persaingan dalam olahraga menyampaikan nilai-nilai penting seperti sportivitas, kerja keras, disiplin, dan kerja sama tim. Nilai-nilai tersebut berguna tidak hanya dalam olahraga, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Olahraga memberikan kesempatan untuk berinteraksi dan membangun hubungan yang kuat dengan orang lain, baik dalam tim maupun melawan lawan.Â
Secara keseluruhan, olahraga memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan kita sebagai sebuah kompetisi Ini memberikan berbagai manfaat fisik, sosial, dan mental Melalui kompetisi kita tidak hanya meningkatkan kesehatan fisik, tetapi juga belajar banyak hal yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Lubis (2018), olahraga tidak hanya mencakup aktivitas fisik, tetapi juga kompetisi dan kompetisi baik dalam bentuk pertandingan resmi maupun kompetisi tidak terjadwal sebagaimana ditentukan dalam rencana kegiatan olahraga Hal ini menunjukkan betapa komprehensif dan pentingnya peran olahraga dalam membangun manusia sehat, sukses dan kuat.
9.4 NILAI PENTING OLAHRAGA