Mohon tunggu...
Fauzi Hermana
Fauzi Hermana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Berolahraga dan kegiatan alam

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Nilai Olahraga

12 Agustus 2024   19:17 Diperbarui: 12 Agustus 2024   19:18 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Bagi sebagian orang, olahraga menjadi bagian penting dari identitas mereka. Mereka mendukung tim tertentu karena merasa memiliki keterikatan emosional yang kuat dengan tim tersebut.

Contoh Penerapan Konsep Ini

Contoh yang paling mudah adalah ketika kita menonton pertandingan sepak bola. Kita menikmati permainan yang menarik, gol-gol spektakuler, dan aksi-aksi individu dari para pemain. Pada saat-saat seperti itu, kita tidak perlu memikirkan hal-hal lain di luar pertandingan itu sendiri.

Kritik terhadap Konsep Ini

Meskipun konsep ini memiliki banyak pendukung, namun tidak sedikit pula yang mengkritiknya. Beberapa kritik yang sering muncul adalah:

Terlalu Sederhana: Beberapa orang berpendangan bahwa konsep ini terlalu menyederhanakan kompleksitas olahraga. Olahraga tidak bisa dipisahkan dari konteks sosial, budaya, dan politik yang lebih luas.Mengabaikan Aspek Lain: Dengan hanya fokus pada olahraga sebagai hiburan, kita mengabaikan aspek-aspek penting lainnya seperti nilai-nilai sportivitas, fair play, dan pengembangan diri.

Kesimpulan

Konsep "sport viewed as sport" menawarkan perspektif yang menarik mengenai cara kita memandang olahraga. Meskipun tidak semua orang setuju dengan konsep ini, namun konsep ini tetap relevan dan perlu dipertimbangkan. Pada akhirnya, cara kita menikmati olahraga adalah pilihan pribadi masing-masing

9.2 Nilai Olahraga dan Estetika 

Olahraga merupakan sebuah kegiatan yang sistematis untuk mendorong, membina, serta mengembangkan potensi jasmani, rohani, dan sosial, (UU system keolahragaan nasional). Menurut Cholik Muthohir, Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yan dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat, berupa permainan, pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia yang memiliki ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila. Sedangkan menurut Suryanto Rukmono, olahraga adalah kegiatan untuk melatih tubuh kita agar terasa sehat dan kuat, baik secara jasmani maupun rohani. Dalam olahraga seringkali yang dilihat bukan hanya tentang hasil melainkan juga nilai-nilai estetika yang terkandung di lapangan. 

Istilah estetika (aesthetics) menurut (Sukaryo 2010:1.3.3) berasal dari Bahasa Yunani, aesthesis yang berarti 'penyerapan indera' (sense perception) atau aisthetika yang artinya, sesuatu yang dapat diserap dengan pancaindra. Sedangkan menurut (Gestwicki 2007: 2), estetika (aesthetics) merupakan kemampuan untuk merasa melalui perasaan. Estetika merupakan cabang filsafat yang mengkaji dan membicarakan tentang seni dan keindahan merupakan buah pemikiran manusia terhadap keindahan. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa estetika adalah kemampuan untuk merasa melalui penyerapan panca indera (sense perception) sebagai refleksi terhadap seni. Estetika sendiri disebut juga sebagai "filsafat keindahan" (philosophy of beauty). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun