Sementara, Kiai Ma'ruf ditampilkan sebagai sosok lain dalam pertarungan milenial ini. Pasalnya, secara demografis kelompok milenial ini masih memiliki ruang ke-indonesia-an. Yaitu, religius dan masih mengedepankan tata krama. Kiai Ma'ruf pun diperankan sebagai figur panutan yang harus dihormati.
Pertarungan merebut suara milenial ini. Sebenarnya menarik. Bagaimana kandidat akan menyajikan arus baru tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara generasi berikut.
Kampanye pun sedimikian kreatif dengan sajian kekuataan teknologi digital. Dan kekuataan daya empaty para kandidat kepada masyarakat bawah.
Penulis adalah Konsolidator Jawa Timur Barisan Milenial Kiai Ma'ruf.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H