Sementara, Kiai Ma'ruf ditampilkan sebagai sosok lain dalam pertarungan milenial ini. Pasalnya, secara demografis kelompok milenial ini masih memiliki ruang ke-indonesia-an. Yaitu, religius dan masih mengedepankan tata krama. Kiai Ma'ruf pun diperankan sebagai figur panutan yang harus dihormati.
Pertarungan merebut suara milenial ini. Sebenarnya menarik. Bagaimana kandidat akan menyajikan arus baru tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara generasi berikut.
Kampanye pun sedimikian kreatif dengan sajian kekuataan teknologi digital. Dan kekuataan daya empaty para kandidat kepada masyarakat bawah.
Penulis adalah Konsolidator Jawa Timur Barisan Milenial Kiai Ma'ruf.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI