Mohon tunggu...
Fauzan Raka Firmansyah
Fauzan Raka Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Masih mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Persepsi Harga dan Eskpektasi Kinerja Produk Pelanggan Spotify Premium

23 Juni 2024   18:14 Diperbarui: 23 Juni 2024   18:35 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://silicophilic.com/wp-content/uploads/2019/04/Spotify-Logo-350.png

Layanan streaming musik adalah Layanan yang memungkinkan pengguna mengakses dan mendengarkan musik secara online maupun offline melalui aplikasi maupun situs web. Layanan ini biasanya menawarkan berbagai fitur seperti daftar putar, radio, dan kemampuan pencarian, serta memungkinkan pengguna membuat daftar putar sendiri dan mengunduh lagu untuk didengarkan secara manual

Spotify adalah salah satu layanan streaming musik terpopuler dengan lebih dari 200 juta pengguna aktif. Spotify menawarkan berbagai fitur seperti daftar putar, radio, kemampuan pencarian, serta memungkinkan pengguna membuat daftar putar sendiri dan mengunduh lagu untuk didengarkan secara offline. Spotify juga menawarkan paket berbayar yang memungkinkan pengguna mendengarkan lagu secara offline dan tanpa iklan.

Spotify, yang diluncurkan pada tanggal 7 Oktober 2008, adalah layanan streaming musik dan podcast yang berasal dari Swedia dan berbasis di Stockholm. Platform ini dimiliki oleh Spotify Technology S.A., yang beroperasi dari Luksemburg, dan dikelola oleh Spotify AB, sebuah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek New York sejak tahun 2018. Kantor pusat perusahaan berlokasi di New York City, dengan kantor global di Stockholm, Swedia. 

A. PERSEPSI HARGA 

Persepsi harga adalah penilaian konsumen terhadap fitur dan layanan yang berkaitan dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau layanan. Fatmawati dan Soliha (2017) menyatakan bahwa persepsi harga mencerminkan nilai yang berkaitan dengan manfaat serta kepemilikan atau penggunaan suatu produk atau jasa.

Aspek Persepsi Harga

Menurut Amalia dan Asmara (2017), terdapat beberapa indikator untuk memahami persepsi harga suatu produk atau jasa. Salah satunya adalah keterjangkauan, yaitu harapan konsumen sebelum melakukan pembelian.

Dimensi persepsi harga 

1. Konsumen cenderung mencari produk dengan harga yang sesuai dengan kemampuan mereka.

2. Kesesuaian antara harga dan kualitas produk.

   Untuk produk tertentu, konsumen biasanya tidak keberatan membayar lebih jika kualitasnya baik. Namun, mereka lebih memilih produk berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau. Namun, konsumen lebih memilih produk berkualitas dengan harga yang lebih murah.

3. Daya saing harga.

Untuk memastikan produk perusahaan kompetitif di pasar, perusahaan dapat  mempertimbangkan harga produk pesaing saat menentukan harga jual produk perusahaan. Konsumen seringkali membandingkan harga suatu produk dengan produk lainnya. Dalam hal ini, ketika konsumen membeli suatu produk, mereka mempertimbangkan dengan serius apakah produk tersebut mahal atau murah.

4. Harga yang sebanding dengan manfaat

Pelanggan cenderung memilih membeli suatu produk ketika manfaat yang mereka rasakan setara atau lebih besar dari biaya yang harus dikeluarkan. Jika konsumen merasa bahwa manfaat produk tersebut lebih kecil dibandingkan dengan uang yang mereka keluarkan, mereka akan menganggap produk itu terlalu mahal dan mungkin berpikir ulang untuk membelinya. Persepsi harga memiliki dampak signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan Spotify Premium.

B. Ekspektasi Kinerja Produk

Pedoman atau standar yang digunakan untuk mengevaluasi pekerjaan atau perilaku karyawan disebut ekspektasi kinerja. Hal ini mencakup tujuan, prinsip, hasil dan spesifikasi yang terkait dengan peran tersebut. Ekspektasi kinerja menjadi dasar evaluasi kinerja karyawan dan mengkomunikasikan kinerja sepanjang tahun. Dengan mendefinisikan secara jelas hasil yang ingin dicapai karyawan serta strategi dan taktik yang diperlukan untuk mencapainya, karyawan dapat mengarahkan mereka menuju kesuksesan.

Ekspektasi kinerja produk Juga memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap kepuasan dan loyalitas konsumen terhadap suatu produk atau layanan. Harapan ini terbentuk melalui perbandingan antara kinerja aktual produk dan ekspektasi pengguna sebelum menggunakan produk tersebut.

Kualitas produk merupakan karakteristik yang menentukan kemampuan produk atau jasa dalam memenuhi keinginan pelanggan, baik yang dinyatakan secara eksplis ataupun implisit (Kotler & Armstrong, 2018). Oleh karena itu, kualitas produk dapat diartikan sebagai kemampuan produk untuk menjalankan fungsinya, seperti keandalan, daya tahan, keakuratan, dan kesesuaian dengan tujuan. Ada delapan dimensi kualitas produk yang sering digunakan sebagai ukuran evaluasi dan penilaian bisnis. Dimensi tersebut antara lain:

1. Kinerja

2. Fitur

3. Keandalan

4. Kepatuhan terhadap Spesifikasi

5. Daya Tahan

6. Kemampuan Pelayanan

7. Estetika

8. Persepsi Kualitas

C.  loyalitas pelanggan

Loyalitas pelanggan merupakan sebuah komitmen konsumen terhadap suatu merek, produk, atau perusahaan, yang tercermin dalam sikap dan pembelian berulang. Ini juga dikenal sebagai loyalitas pelanggan atau konsumen. Loyalitas pelanggan erat kaitannya dengan loyalitas merek, dan dalam beberapa situasi, keduanya dapat dianggap sinonim (Tjiptono & Chandra, 2016).Pelanggan yang loyal sering kali mendapatkan manfaat yang signifikan. Banyak pelanggan meninggalkan layanan ketika terjadi kesalahan, menjadi sensitif terhadap harga, dan cenderung menyebarkan informasi tentang perusahaan. Oleh karena itu, loyalitas pelanggan merupakan sumber penting untuk pertumbuhan berkelanjutan, keuntungan, dan modal yang kuat.

Dimensi loyalitas pelanggan menurut Yang & Peterson dalam Ismanto (2020) meliputi: 

  • Rekomendasi Pelanggan: Pelanggan yang loyal dapat merekomendasikan produk mereka kepada orang-orang di sekitarnya
  • Penolakan: Merupakan sebuah indikator apakah pelanggan benar-benar loyal atau tidak. Jika mereka setia, mereka akan menolak produk serupa dari perusahaan lain.
  • Pembelian Ulang: Merupakan suatu tindakan yang mencerminkan apakah seorang pelanggan setia dengan terus melakukan pembelian berulang pada perusahaan yang sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun