Mohon tunggu...
Fauzan
Fauzan Mohon Tunggu... Dosen - Mengajar di Jurusan Hubungan Internasional UPN Yogyakarta

Peminat Limology (Studi Perbatasan) dan Studi Pertahanan - Keamanan. Sekedar ingin berbagi cerita tentang perbatasan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Membangun Masa Depan Ekonomi Perbatasan melalui PLBN

2 Oktober 2024   22:05 Diperbarui: 3 Oktober 2024   18:48 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PLBN Sota (Koleksi Pribadi)
PLBN Sota (Koleksi Pribadi)

Urgensi Regulasi Pendukung Perdagangan Lintas Batas

Meskipun PLBN sudah diresmikan dan infrastruktur sudah cukup memadai, optimalisasi perdagangan lintas batas masih terkendala oleh regulasi yang sering kali rumit dan tidak sinkron. Pemerintah perlu mempercepat penyusunan kebijakan yang mendukung aktivitas ekonomi melalui PLBN. Aturan terkait perdagangan lintas batas berskala besar (ekspor-impor), prosedur bea cukai, standar kualitas produk, hingga akses ke pasar internasional harus disiapkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pelaku usaha di perbatasan.

Fleksibilitas regulasi juga sangat diperlukan untuk memacu pertumbuhan ekonomi di wilayah perbatasan. Insentif fiskal bagi pelaku usaha di perbatasan, serta kemudahan akses ke pasar global, harus menjadi bagian dari kebijakan yang komprehensif. Dengan begitu, aktivitas perdagangan di perbatasan tidak hanya menguntungkan masyarakat lokal, tetapi juga meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional. 

Digitalisasi juga dapat menjadi kunci dalam mendukung kelancaran proses lintas batas. Dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi yang canggih, sistem pengawasan dan administrasi dapat berjalan lebih transparan, cepat, dan efisien.

 

Masa Depan Ekonomi Perbatasan Indonesia

Operasionalisasi dan optimalisasi 15 PLBN, termasuk di wilayah strategis seperti Aruk, Entikong, Skouw dan Motaain, menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjadikan perbatasan sebagai titik sentral pengembangan ekonomi. Keberadaan PLBN ini harus dimanfaatkan secara maksimal untuk memperkuat hubungan diplomatik, meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan, dan mempercepat arus perdagangan antarnegara.

Dengan dukungan regulasi yang tepat dan infrastruktur yang terus diperbaiki, PLBN dapat menjadi simbol keberhasilan Indonesia dalam mengelola perbatasan. Perbatasan tidak lagi dilihat sebagai wilayah terluar yang terpinggirkan, tetapi sebagai gerbang menuju peluang ekonomi baru yang menjanjikan. 

Namun demikian, harapan itu bisa juga sirna jika PLBN tidak dikelola dengan baik. Jangan sampai PLBN hanya sekedar proyek mercusuar yang tidak memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat lokal.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun