Pendekatan pendidikan Freire didasarkan pada keyakinannya bahwa pendidikan harus menjadi proses pembebasan dan transformasi sosial, terutama bagi masyarakat yang tertindas. Dia berpendapat bahwa pendidikan konvensional terlalu sering menjadi proses yang otoriter, di mana siswa dianggap sebagai objek yang pasif dalam pembelajaran. Sebaliknya, Freire mempromosikan pendidikan yang memperlakukan siswa sebagai subjek aktif yang terlibat dalam proses pembelajaran dan memiliki peran penting dalam menentukan apa yang dipelajari.
Freire menentang pendidikan yang memperlakukan siswa sebagai "tabula rasa" kosong yang harus diisi dengan pengetahuan oleh guru. Dia menekankan pentingnya pendidikan yang berbasis pada pengalaman hidup siswa dan memungkinkan mereka untuk berdialog dan berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Freire percaya bahwa guru harus bertindak sebagai fasilitator, membantu siswa untuk mengidentifikasi masalah mereka sendiri, menganalisis realitas sosial mereka, dan bekerja menuju perubahan yang lebih baik.
Â
Salah satu konsep utama dalam pemikiran pendidikan Freire adalah "pendidikan kesadaran kritis" (critical consciousness). Dia berpendapat bahwa pendidikan seharusnya tidak hanya mengajarkan siswa untuk memahami dunia mereka secara kritis, tetapi juga mendorong mereka untuk berpartisipasi aktif dalam mengubah dunia yang lebih adil. Freire percaya bahwa pendidikan dapat digunakan sebagai alat untuk melawan ketidakadilan, eksploitasi sosial, dan sistem penindasan yang ada.
Â
Pemikiran pendidikan Freire juga menggarisbawahi pentingnya dialog dalam proses pembelajaran. Dia berpendapat bahwa dialog adalah cara yang efektif untuk melibatkan siswa dalam pembelajaran yang berarti. Melalui dialog, siswa dapat berbagi pengalaman, pemahaman, dan ide-ide mereka sendiri, serta menggali pemahaman bersama dalam konteks sosial yang lebih luas.
Â
Dalam karya-karyanya, Paul Freire merujuk pada berbagai pemikir dan filsuf pendidikan lainnya. Beberapa referensi penting dalam karyanya "Pedagogy of the Oppressed" antara lain Karl Marx, Antonio Gramsci, Socrates, dan Martin Buber. Dia juga terinspirasi oleh perjuangan gerakan pembebasan di Amerika Latin, terutama Revolusi Kuba dan gerakan sandinista di Nikaragua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H